Saya menyebutnya pare, ada  yang menyebutnya paria, peria, pepare, pariak, palia dan sebutan lain yang berbeda. Berbentuk bulat panjang  dengan berbagai ukuran. Kulitnya  tidak mulus, ada yang bergerigi dan  bergelombang. Ada yang berwarna hijau tua,  hijau muda, hijau kekuningan. Ada yang berwarna orange karena sudah  tua,  biasanya  sengaja dibiarkan sampai matang  untuk dibibitkan lagi. Bagian tengahnya empuk seperti gambas dan berbiji banyak. Rasa dagingnya pahit, mungkin saat mendengar kata "pare" yang pertama langsung terlintas adalah kata "pahit".
Banyak yang tidak suka mengkonsumsi pare karena rasanya yang pahit. Apa enaknya makan makanan yang rasanya pahit?  Tapi bagi  yang suka mengkonsumsi pare, biasanya suka karena rasa pahitnya, disamping manfaatnya. Contohnya saya, yang  justru tidak suka kalau pare yang dimakan tidak lagi terasa pahitnya.
Kandungan yang ada di dalam si pahit pare mempunyai manfaat bagi kesehatan, tetapi harus diperhatikan juga efek sampingnya karena masing-masing tubuh mempunyai kebutuhan dan keluhan yang berbeda. Foto dibawah ini saya capture dari informasi kandungan yang ada dalam pare.Â
- Pahit lawan  manis, pare membantu menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes.
- Kandungan beta-karoten pada pare membantu mencegah dan menghambat pertumbuhan sel kanker,Â
- Mencegah resiko serangan jantung.
- Mengobati gangguan pencernaan; sembelit
- Membantu menormalkan tekanan darah bagi penderita hipertensi/tekanan darah tinggi
- Dll
Selain punya banyak manfaat, tapi seperti makanan lainnya, pare juga punya efek samping yang harus dihindari;
- Penderita sakit lambung dan maag karena bisa menambah rasa nyeri
- Ibu hamil karena bisa merangsang keguguran
- Penderita sakit migraine karena bisa menambah rasa sakit di kepala
- Penderita hipotensi/tekanan darah rendah karena kandungan Vitamin C yang banyak dalam pare bisa menurunkan tekanan darah
- Dll
Saya terbiasa dan senang mencari informasi tentang makanan yang saya konsumsi, contohnya tentang  si pahit pare ini. Karena tekanan darah saya selalu rendah, saya harus membatasi konsumsi pare. Tetap boleh dimakan selama porsinya tidak berlebihan dan  tidak sering.
Bahan :
- Bawang merah Â
- Bawang putih
- Cabai merahÂ
- Garam, merica
- Tomat
- Telur orak-arikÂ
- PareÂ
salam,Â