Mohon tunggu...
Rena Anarkarani
Rena Anarkarani Mohon Tunggu... -

Kolektor buku filsafat dan sastra. Hobi bermain bass dan memelihara kucing *__^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dingin

14 Februari 2011   12:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:36 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tanpa bicara, ia datang tiba-tiba. kita hanya sekelebat angin. sebutir air dari sekian banyak hujan dan lautan. jauh lebih kecil dari debu. sebentar lagi kemampuan kita bergerak lenyap. kita tidak bisa terus tertipu ambisi, birahi, atau musim semi.

saat ia mendadak muncul di hadapan kita, seluruh pintu rapat terkunci, tiada lagi setitik celah 'tuk sekadar bertegur sapa, apalagi jalan buat memamerkan gagasan-gagasan dan rencana-rencana.

memang, mesti ada jejak kita tinggalkan. tapi bukan karya, bukan prestasi, bukan gelar, bukan harta, bukan nama, bukan kesenangan, bukan harapan, bukan fatamorgana. bukan sesuatu yang sementara. halus tersembunyi atau terang-terangan, semua itu kerapkali menjelma virus hidrosefalus penyebab besar kepala, juga seringkali bermetamorfosa menjadi penyakit lever penyebab tinggi hati.

kita tak bisa terus bergantung pada amal perbuatan. sudah terlalu lama kita merekayasa hidup, berlomba dan berebut meraih keberhasilan dengan merangkai catatan-catatan pendek, membentuk gubuk-gubuk kecil, bangunan sederhana, atau membuat lagu-lagu cinta dan cengeng. padahal, itu semua tak lain rupa-rupa patung tipuan dunia. lucunya, kita malah bangga memujanya.

entah jejak apa harus kita wariskan selain berhala? mungkin, semacam gua ashabul kahfi atau ruang sepi yang bebas diisi pendatang mana saja, atau semisal kekosongan yang bebas dipergunakan siapa saja.

[#]

Rena Anarkarani,

lewat tengah malam, 13. 02. 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun