Mohon tunggu...
Ren Ai
Ren Ai Mohon Tunggu... Mahasiswa - penuntut ilmu

mencoba lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kupikir Mereka Membicarakan Sapi, Ternyata Aku

27 September 2024   17:20 Diperbarui: 27 September 2024   17:28 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sebentar lagi kita akan lulus SMA, gak kerasa ya" Fara duduk di kursi kelas urutan ke dua dari depan. "Iya Ra, gak sabar mau kerja" Lia duduk di sebelah Fara. Lia merupakan sahabat Fara dari kelas 1 SMA. Hanya mereka berdua yang menggunakan kerudung panjang di kelas. Keduanya memiliki pandangan yang sama tentang Islam.

"Kamu gak mau kuliah, Lia?" Tanya Fara. "Tidak, adikku sangat banyak. Aku harus bantu ibu untuk menyekolahkan adik-adik"

Bel tanda istirahat selesai pun berbunyi. Guru pun masuk kelas dan melanjutkan pelajaran. Setelah itu, para siswa pulang termasuk Fara.

Ketika sampai di rumah, Fara melihat seorang laki-laki tua duduk di ruang tamu. Ternyata itu pak Firman, pengusaha sapi terbesar di desa Fara. Pak Firman sedang berbincang dengan ayah Fara.

"Eh Nak, minta tolong buatkan teh buat pak Firman" Pinta ayahnya.

Fara kemudian datang dengan membawa sebuah nampan yang di atasnya ada dua buah cangkir teh. Pak Firman tersenyum dan berterimakasih kepada Fara.

Tentu ayah sedang membicangkan perihal kurban, pikir Fara. Ayah Fara merupakan ketua pengurus masjid. Dan setiap tahun selalu menemui pak Firman untuk membeli sapi-sapi yang akan dikurbankan.

Seperti biasa, setelah sholat magrib, Fara selalu membaca Al-Qur'an dan mengulang pelajaran di kamarnya. Terdengar suara pintu diketuk "Nak, ayah ingin berbicara sama kamu".

Fara keluar dari kamarnya dengan masih menggunakan mukenah. Mereka duduk di ruang tamu. "Iya Yah, ayah mau ngomong apa?" tanya Fara.

"Nak, sebentar lagi kamu lulus SMA. Itu berarti kamu sudah dewasa. Kamu lihat Pak Firman kesini? Dia ingin kamu sama anaknya, Nak Rafa" kata Ayahnya.

Fara terkejut "Ha! Fara kan belum ingin menikah Ayah. Fara ingin kuliah dulu. Terus sejak kapan pak Firman punya anak laki-laki?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun