Saat ini Dunia sedang menanti-nanti Film Star Wars The Force Awakens yang diprediksi akan menjadi film terlaris tahun ini. Film ini akan diputar tanggal 18 Desember 2015 nanti dan tiketnya sudah bisa dibeli dari sekarang di bioskop-bioskop di kota Anda.
Saat ini Dunia juga menanti-nanti hasil sidang MKD yang sidangnya kadang dibuka kadang ditutup (kayak pintu portal komplek aja). Kita-kita ini dalam mengikuti sidang MKD kadang geleng-geleng kepala, kadang tersenyum, kadang terheran-heran, kadang senang dan kadang sedih termehek-mehek. Intinya seperti sinetron kalo menonton sidang MKD yang hampir sebulan ini menyita perhatian dan menguras hati dan perasaan kita semua.
Para hakim-hakim MKD yang "Mulia" harus menetapkan keputusan tentang hasil akhir persidangan mengenai status Setiya Novanto (SN) sebelum DPR reses tanggal 18 Desember 2015 ini dan kabar terakhir dari siaran TV, SN katanya sudah mengundurkan diri. Sesuatu yang terlalu indah bagi Indonesia kalau ada pejabat publik yang mau mundur ketika ada skandal, sayangmya SN mundurnya tidak dilakukan sejak diawal.
Bicara Film Star Wars tak lepas dari para Ksatria Jedi seperit Obi Wna Kenobi, Mr. Yoda, Anakin Skywalker dan Luke Skywalker. Ksatria Jedi merupakan ksatria yang mempunyai kekuatan luar biasa (The Force) yang sudah mereka miliki sejak lahir. Mereka dididik jadi petarung sejati dan mampu menggunakan the force untuk tujuan kebaikan dan kehormatan diri.
Namun dalam perjalanannya ada kstaria Jedi yang tak mampu menguasai the force sehingga memihak kepada sisi yang gelap membela kejahatan memantu tirani seperti yang telah dilakukan oleh Anakin Skywalker ayah kandung dari Luke Skywalker yang kelak jadi ksatria jedi sejati.
Para hakim MKD yang mulia ibaratkan para ksatria jedi yang bertarung dengan dirinya sendiri, bagi yang punya hati nurani akan menjadi seorang kstaria sejati dan terhormat karena tidak mau menghiati suara rakyat. Para hakim MKD ini mampu menggunakan The Force untuk membela kebenaran.
Bagi hakim MKD yang buta hati nuraninya ibarat menggunakan The Force (kekuasan) untuk menutup-nutupi kebenaran. Yang jelas terlihat dengan mata telanjang oleh publik yang merasa dihiati para wakil terhormat mereka. Para hakim MKD ini gagal menggunakan The Force dengan memilih membela kebatilan.
Apa dan bagaimana akhir cerita dari Star Wars dan Sidang MKD ini peradaban akan terus berlanjut dengan segala pernak perniknya termasuk didalamnya tentang demokrasi yang diagungkan. Namun setelah melihat persidangan MKD dan skandal freefort ini yang mengharu biru, benarkah demokrasi adalah jalan terbaik bagi peradaban bangsa ini?? Entahlah...bagaimana dengan "Yang Mulia".
Selamat menonton Film Star Wars dan drama di gedung senayan selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H