Satu menit saja kita terlambat wawancara kerja maka dapat dipastikan pasti ditolak. 30 detik saja kita terlambat mengantar pesanan pizza maka dijamin tidak akan dibayar tagihannya. Tidak ada toleransi, dengan alasan apapun pasti tidak diterima. Di belahan dunia barat sana waktu sangat dihargai. Time is money begitu katanya.
Kedua, karena saya orang Indonesia, entah setuju apa tidak, biasanya kita termasuk saya selalu mentolerin atau memaafkan seseorang meski sikapnya bikin hati kita dongkol. Kita selalu mengatakan 'ya' meski dihati 'tidak' dengan tujuan agar yang bersangkutan tidak sakit hati dengan kata lain kita sering 'tidak enak hati' agar tidak terjadi konflik biar hubungan kita kesemua orang tetap mesra, aman, tentram sentosa.
Orang barat tidak mengenal istilah nga enak hati, kalau mereka rasa sesuatu itu harus dikatakan 'tidak' maka pasti mereka katakan 'tidak'. Kalau itu perlu dikatakan 'iya' maka akan mereka katakan 'iya'. Jadi semuanya akan menjadi jelas baik dan buruknya terhindar dari prasangka. Kata artis Syahrini biar semuanya jelas terpampang nyata di khatulistiwa.
Kata orang bijak, sifat orang dapat berubah. Semoga sifat dan sikap yang selalu saja tidak tepat waktu alias datang terlambat baik terhadap janji yang dibuat sendiri atau mengiyakan janji yang dibikin orang lain, dapat segera kita ubah. Mari kita buang jauh-jauh sikap bukan janji Joni (baca: tidak tepat janji) tersebut. Terlebih diri saya pribadi. Semoga ya amin.
Kebiasaan baik yang dilakukan terus menerus akan menghasilkan sifat yang baik, sifat yang baik dilakukan dalam waktu lama akan membentuk suatu karakter yang baik. Dilakukan bersama-sama maka akan membentuk karakter bangsa yang baik. Oleh karena itu, Marilah kita semua mulai membiasakan diri untuk menepati janji seperti joni berjuang menepati janjinya.(*).
Salam Kompasiana
....................................