Mohon tunggu...
Remy Riverino
Remy Riverino Mohon Tunggu... pegawai negeri -

....................Ingin selesai dengan diri sendiri...........................

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

1/2 Lusin Indonesia Dibantai Thailand

23 September 2014   06:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:52 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sempat berharap banyak terhadap Timnas U-23 Indonesia yang berlaga pada pesta olahraga Asian Games 2014 di Incheon Korea Selatan. Dimana di 2 laga awal penyisihan Garuda Muda dengan gagah perkasa mengalahkan Timnas Timor Leste 7-0 dan melumat Maladewa 4-0. Gawang Indonesia pun tetap Clean Sheet belum ada kebobolan.

Namun malam ini, Timnas Indonesia tampil sungguh mengecewakan. Garuda Muda dibantai Timnas Thailand 6-0 tanpa balas. Sepanjang pertandingan Bayu Gatra dkk selalu mendapat tekanan dari pemain Negeri Gajah Putih yang tampil apik dengan permainan cepat. Itupun dibantu oleh mistar gawang dan berakhirnya waktu pertandingan, kalau tidak, Indonesia dapat kebobolan gol lebih banyak lagi.

Selama laga, Timnas kita tidak dapat mengembangkan permainan ditekan dan terus diancam sejak awal pertandingan. Dari statistic terlihat kita hanya mendapatkan satu tembakan yang mengancam gawang lawan berbanding jauh dengan Timnas Thailand yang melakukan 28 kali tembakan ke gawang Indonesia. Dan semua gol yang tercipta lahir dari sebuah proses dan skema permainan yang apik dari para pemain timnas Thailand.

LAPIS KEDUA

AJi Santoso, pelatih timnas Indonesia kali ini memang tidak menurunkan line up the winning team seperti 2 laga awal sebelumnya. Namun dengan adanya rotasi tersebut, Indonesia tidak juga harus kalah telak seperti ini. Sedih rasanya menyaksikan gawang kita jadi bulan-bulanan lawan.

Pemain timnas tampil kurang solid dan tidak terjalin komunikasi yang baik di lini pertahanan, gampang panik sehingga gampang dieksploitasi oleh serangan dari para pemain timnas Thailand baik dari sisi kiri maupun kanan. Hasilnya Indonesia kebobolan 2 gol di babak pertama dan 4 gol di babak kedua. Jadi terlihat jelas perbedaan kualitas antara tim inti dan cadangan timnas Indonesia.

DE JA VU

Timnas Thailand memang menjadi momok bagi Timnas Indonesia. Skor di Asian Games 2014 ini seperti mengulang peristiwa Sea Games Bangkok 1985 dimana kala itu kita dikalahkan dengan skor yang lebih telak lagi yakni 7-0 tanpa balas.

Timnas Negeri Gajah Putih seolah-olah “de ja vu” bagi Timnas Indonesia seperti mimpi yang terulang kembali dan kekalahan itu terus terulang kembali. Catatan head to head dari 68 kali pertemuan kita cuma menang 12 kali dan Thailand menang 48 kali sisanya berakhir imbang. Angka-angka tersebut membuktikan bahwa sepakbola Thailand memang lebih baik dari kita dan sepakbolanya berada satu level di atas kita.

BANGGA MEMBELA NEGARA

Saat Chelsea tour Asia tahun lalu, Jose Mourinho pernah dimintai komentar ketika Chelsea mengalahkan Timnas Indonesia pada laga persahabatan di Gelora Bung Karno. Komentarnya kurang lebih begini, “Agar bisa bermain lebih baik, tim Anda harus memiliki semangat tinggi dan bermain dengan penuh kebanggaan”. Mungkin The Special One menilai Timnas Indonesia kala itu bertanding kurang semangat dan kurang fighting sehingga dibantai Chelsea 1-8.

Kalau kita menengok timnas Thailand, demi negara dan demi raja, mereka selalu tampil dengan semangat dan determinasi yang tinggi. Terlihat pada setiap permainan Timnas mereka selalu memiliki karakter dengan tampil ngotot, bertenaga dan tidak gampang menyerah.

Timnas Indonesia memang lolos kebabak 16 besar Asian Games 2014dan lawan berikutnya adalah Korea Utara, Timnas yang terkenal kuat dan sangat militan. Timnas Thailand aja lebih memilih untuk berhadapan dengan Timnas Tiongkok daripada Korut, itu kenapa malam ini Thailand tampil ngotot mengalahkan Indonesia disamping menjaga gengsi siapa yang nomor satu di Asia Tenggara.

Timnas yang mempunyai semangat tanding yang tinggi dan penuh kebanggaan memakai jersey timnas akan menjadikan timnas tersebut menjadi lebih baik. Timnas yang biasa-biasa saja akan menjadi timnas yang penuh percaya diri. Timnas yang semula loyo akan tampil penuh tenaga tanpa kenal lelah. Timnas yang semula gampang kalah jadi susah dikalahkan. Dan andai kalahpun timnas tersebut akan mendapat respek dari pihak lawan.

TIMNAS INDONESIA YANG MILITAN?

Indra Sjafri mengatakan lebih waspada pada timnas Korea Utara dan Myanmar. Itu karena timnas kedua negara ini punya karakter militan yakni mental bertanding yang selalu tampil ngotot di setiap laganya. Mereka anti kalah sebelum berperang, kekalahan adalah suatu kehinaan bagi mereka karena sudah mempermalukan bangsa dan negara jadi tak heran kenapa mereka bermain bola seperti kesetanan sampai detik akhir pertandingan. Mental sepeti ini yang ingin diadopsi oleh Indra Sjafri untuk Evan Dimas dkk dan sepertinya mulai membuahkan hasil itu dapat kita lihat pada setiap timnas U-19 berlaga.

Mental dibentuk dari karakter dan karakter terbentuk dari kebiasan. Kebiasaan lahir dari proses hidup sejak dari kandungan sampai akhir hayat. Masih ingatkan tentang kebiasaan ibu-ibu hamil di negara Israel yang rajin setiap hari mengerjakan soal-soal matematika, mendengarkan music, mengkonsumsi makanan bergizi, berolahraga memanah dan menembak. Itu semua mereka lakukan demi memliliki anak sesuai dengan karakter bangsa Yahudi yakni bangsa yangtangguh dan cerdas.

Lalu bagaimana dengan karakter bangsa kita ini terutama soal semangat, bukankah para pejuang kita sudah mewarisikan semangat juang tinggi yakni dengan bambu runcing mereka mengangkat senjata dengan gagah berani untuk melawan bangsa penjajah yang mempunyai persenjataan lebih hebat. Semangat tinggi untuk merdeka itulah yang akhirnya mengantarkan bangsa kita jadi bangsa yang berdaulat.

Bangga membela negara dan bangga sebagai bangsa Indonesia akan menumbuhkan spirit dan memompa motivasi untuk selalu tampil sebagai bangsa pemenang bukan pecundang.

Apakah saatnya sepakbola Indonesia perlu di revolusi mental? Saya kira anda sudah tau jawabnya*.

Untuk Timnas U23 lupakan kekalahan ini, tetap semangat dan semoga tampil lebih baik lagi demi Indonesia.

Jangan Menyerah kata The Massive dan Selamanya Indonesia kata The 21 Night.

SALAM KOMPASIANA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun