Mohon tunggu...
Rembulan Permata
Rembulan Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Trisakti School of Management

Accouting 18

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mindful Practice for Agile Leadership

20 Juli 2021   14:39 Diperbarui: 20 Juli 2021   21:09 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agile leadership atau kepemimpinan yang gesit bukan hanya sekedar memimpin dengan cara yang cepat. Mereka juga harus mewujudkan pola pikir yang tangkas untuk menginspirasi tim nya agar menganut prinsip-prinsip tangkas, pola pikir yang cepat, dan tidak hanya mengikuti pergerakan atasannya. Pemimpin yang gesit mendorong dan memberdayakan timnya untuk menjadi mandiri dan berkinerja tinggi, transparan, fleksible, adaptif, dan suportif. 

Untuk menjadi pemimpin tangkas sekaligus efektif, harus bisa dimulai dari dirinya sendiri. Bagaimana ia mengembangkan pribadinya sendiri dan bisa memengaruhi orang-orang disekitarnya. Keterampilan pribadi seperti self awareness, self management, dan social awareness adalah dasar kecerdasan emosional, yang juga merupakan indikator kunci keberhasilan seorang pemimpin. Mindfulness adalah keterampilan dasar yang bisa menopang kecerdasan emosional untuk menjadi pemimpin yang tangkas dan otentik.

Mindful leadership merupakan kesempatan terbuka yang bisa menjadi alternatif bagi para leader untuk memberi jeda dalam perjalanan karirnya, melihat kembali siapa dirinya, menyadari dan merasakan apa yang sedang terjadi, dan  juga memaknai kegagalan yang terjadi untuk kemudian merajut keberlanjutan nilai-nilai organisasi. 

Tujuan utama menjalankan mindful leadership adalah untuk berhati-hati dalam bertindak. Ketika seorang pemimpin telah menerapkan sifat mindful, maka ia harusnya bisa mengontrol respon terhadap suatu input sehingga output yang dihasilkan akan lebih tepat. Kontrol tersebut berguna agar seorang pemimpin memiliki waktu untuk menganalisa masalah dan mencari jalan terbaik untuk menyelesaikannya.

Mindfulness isn't difficult, we just need to remember to do it- Sharon Salzberg

Berikut 5 prinsip mindful leadership yang perlu anda ketahui:

  • Emphaty Awareness

Empati merupakan sikap seorang individu untuk  memahami orang lain dari sudut pandangnya. Seseorang dengan tingkat kesadaran empati yang tinggi sudah pasti akan selalu berusaha memahami pikiran dan emosi orang lain. Empati adalah bagian dari kecerdasan emosional berupa kemampuan mengenali perasaaan diri kita dan perasaan orang lain. Terlepas dari seberapa maju teknologi saat ini, aspek kemanusiaan akan tetap mengisi sebagian penting dari manajemen proyek. Ketidakmampuan seseorang untuk beradaptasi dengan keadaan yang berubah-ubah, akan terbukti dengan ketergantungan pada alat alat teknologi.

  • Focus Motivation

Mindfulness berarti hadir sepenuhnya pada keadaan keadaan dan situasi saat ini. Perhatikan siapa diri kita dan apa yang sedang kita fokuskan sekarang. Seorang manajer selalu berkolaborasi dengan anggota tim lainnya. Mereka selalu membahas ide-ide baru dan cara-cara kreatif untuk menciptakan solusi terbaik saat berinteraksi dengan mereka. Mereka jarang meminta berkomunikasi secara virtual misalnya melalui email, dan mencegah komunikasi dua arah. Jika ini terjadi, maka tidak akan ada kolaborasi. Artinya tidak ada lingkungan yang "agile"

  • Non-judging Understanding

Saat kita mulai melatih sifat mindfulness, kita menjadi sadar akan kebiasaan mental kita, betapa terganggunya pikiran kita sebenarnya dan narasi yang harus kita jalankan. Melalui mindfulness, kita belajar untuk memahami bagaimana kita berhubungan dengan pengalaman kita dan melihatnya sebagaimana adanya dibandingkan seperti apa yang kita inginkan.

  • Acceptance

Ketika kita menerima situasi saat ini, kita belajar untuk membiarkan segala sesuatunya menjadi apa adanya tanpa berusaha mengubahnya atau berharap ada perbedaan. Ini bukan berati sebuah kepasrahan. Kita mungkin sadar akan apa yang kita alami dan bagaimana kita menjalin relasi dengannya, namun kita lebih sadar tentang bagaimana kita merespon. Ini adalah perubahan mendasar menuju sesuatu yang sulit, mengubahnya secara radikal hubungan kita dengan hal-hal dalam hidup kita yang menyebabkan kesulitan.

  • Letting Go

Ini adalah cara untuk membiarkan hal-hal terjadi dan menerima sebagaimana adanya. Pikirkan sebedapa sering kita mungkin berpegang pada hal yang sulit dan berdampak pada pikiran kita, kita mungkin akan merasa terganggung, reaktif dan kaku dalam pola pikir kita. Langkah pertama dalam melepaskan adalah mundur selangkah dan amati apa yang kita alami tanpa menghakimi keadaannya. Dengan melakukan ini, kita akan melewatinya dengan baik dan santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun