Mohon tunggu...
Remaja Tampubolon
Remaja Tampubolon Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer, Public Speaker, Motivator

Memiliki passion pada pengembangan SDM Indonesia, khususnya membangun mentalitas dan motivasi diri dalam bekerja

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berinvestasi di Saat Krisis

17 April 2020   09:18 Diperbarui: 17 April 2020   09:28 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata investasi sering dipahami masyarakat akan segala sesuatu tentang ke-benda-an, misalnya investasi pada emas, investasi pada property, investasi pada saham, dan lain lain. Seolah kata investasi identik dengan keuangan dan ekonomi. Padahal makna investasi memiliki pemahaman yang luas, salah satunya adalah UPAYA PENINGKATAN. 

Dalam pengertian ekonomi, investasi adalah istilah yang berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan.

Ya investasi indentik dengan KEUNTUNGAN.
Mengapa? Karena ketika anda menanamkan modal dalam suatu bentuk usaha atau benda, ada tujuan yang anda harapkan, yaitu mendapatkan keuntungan.

Dan investasi cenderung memiliki masa tunggu yang panjang, ketika anda berinvestasi pada property, butuh waktu 5 hingga 10 tahun untuk anda mendapatkan keuntungan. Di periode 5 hingga 10 tahun itulah nilai asset yang anda beli akan terakumulasi oleh value yang ada, dan inilah yang mendatangkan keuntungan.

Dalam bahasa sederhana, investasi membutuhkan waktu. Keuntungan atau profit yang anda harapkan tidak serta merta didapatkan dihari yang sama ketika anda berinvestasi. Anda butuh waktu untuk menikmati keuntungannya.

Hal ini pun berlaku dalam investasi diri. 

factinate.com
factinate.com
Anda tentu memahami kalimat "Investasi Leher ke Atas".
Kecenderungan manusia modern saat ini yang sering berinvestasi pada tampilan atau "leher ke bawah", mereka habiskan banyak uang untuk baju mereka, tas dan sepatu mewah, yang justru investasi ini tidak mendatangkan keuntungan lebih besar dan long-term ketimbang investasi leher ke atas.

Investasi leher ke atas artinya investasi pada knowledge anda, investasi pada intellectual property anda, investasi pada ilmu-ilmu baru. Darimana investasi ini didapat? Bisa dari buku, seminar, video, apapun yang menambah wawasan anda.

Coba deh jujur, dalam 1 bulan berapa buku yang anda baca? Berapa banyak artikel yang anda capture? Dalam 1 tahun, berapa seminar yang anda ikuti?

Ya investasi diri sering kita nomor dua kan, kita seolah lebih mementingkan tampilan. Padahal investasi diri lah yang akan menyelamatkan kita termasuk disituasi krisis seperti ini.

Banyak ya pelajaran yang bisa kita petik dari situasi seperti ini, banyak andai-andai yang tidak mungkin merubah keadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun