Mohon tunggu...
Bilqisth Fitria
Bilqisth Fitria Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perjalananku Pulang ke Jogja

28 September 2011   01:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:33 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalamanku di perjalanan sangat menyenangkan. Aku melihat banyak pemandangan indah, sebagian belum aku lihat sebelumnya. Ini dia. perjalanan jogja bandung dapat ditempuh sekitar 8 jam naik travel maupun mobil pribadi. Biasanya kami sekeluarga makan di mergosari, kerena tempatnya nyaman dan menu sudah tersedia di meja makan, jadi serasa makan di rumah saja.

Ketika aku melawati daerah Tumbir, tepatnya sebelum gombong. Banyak sekali tumpukan kayu yang ada di pinggir jalan. Mungkin unutk pabrik mebel, panjang dan ukuran kayu itu nyaris sama. tapi yang disayangkan adalah kayu itu kelihatan menumpuk terlalu lama. Aku pikir mungkin saking banyaknya jadi tak terurus. Padahal jika kayu ini tetap dibiarkan tumbuh dapat mengurangi global warming effect. Jadi ditebang seperlunya saja. Cirri- cirri kayu ini terabaikan adalah warnanya dan tertutupi oleh rumput liar yang menjalar semakin panjang saja di atasnya.

Masalah kekeringan memang sedang hangat- hangatnya dibicarakan. Masih dekat dengan daerah itu, penduduk di sana mengatasi kekeringan dengan kreatif. Jadi sungai yang kering itu terlihat seperti peluang lahan yang baik. Disana ditanami tanaman palawija seperti lading pada umumnya. Kenyataannya tumbuhan itu tumbuh dengan subur. Jadi ga selamanya kekeringan itu membawa bencana. Tinggal kita menyikapi hal itu dengan bijaksana. Memang keadaan sungai semakin memprihatinkan, apalagi warga yang membuang limbah WC yang langsung ke sungai terlihat warna hitam yang tampak. Semua orang menunggu turunnya hujan untuk kesejahteraan hidup umat manusia. Tapi kita harus bersiap- siap dengan curah hujan yang sangat deras akibat pemanasan bumi yang ekstrim.

Keseimbangan prasarana dan sarana transportasi memang selalu terjadi. Apabila dibuka jalan baru dengan menggerogoti hutan sedikit demi sedikit akan menimbulkan efek yang signifikan bagi alam. Semakin banyak risiko untuk mengimbangi keduanya. Akankah Ford focus electric mobil produksi amerika ini akan merajai jalanan selanjutnya di tahun 2012? Kita tunggu saja tanggal mainnya. Di Gombong tanggal 27 September 2011 kemarin terjadi kecelakaan antara motor dan truk. Sepertinya motor itu ikut terseret oleh truk ,terlihat dari bekas nya di jalan. Motor itu di pajang di pinggir jalan, rasanya seperti sepeda motor lipat karena sudah sangat rusak. Akankah pemerintah menaikan pajak kendaraan demi mengurangi kendaraan pribadi? Atau mobil charger siap melaju di jalanan? Tergantung dari generasi muda kita.

Masalah di atas hanya sebagian dari apa yang aku lihat di sepanjang perjalanan. Semoga menjadi renungan yang membangun. trimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun