Bapak ibu guru di kelas sering menyampaikan perbedaan antara anak IPA dan IPS, terutama masalah kerajinan. Saya kurang setuju dengan hal tersebut karena sifatnya itu relatif. Banyak siswa IPA yang tidak rajin tapi materi pelajaran yang lebih eksak dibanding IPS mewajibkan mereka menjadi anak rajin. Sedangkan anak IPS yang menerima bulat- bulat status yang diberikan masyarakat dan bapak ibu guru menganggap bahwa IPS adalah pelajaran santai dalam konteks dapat dipelajari di rumah.
Ilmu alam dan social sama- sama penting. Masalah penjurusan di SMA ini hanya memilih ilmu mana yang akan kita jadikan keahlian kita kelak. Secara singaktnya dapat kita sebut keahlian yang spesifik. Setiap orang harus memiliki kedua ilmu ini walaupun porsinya berbeda.
Kenyataan yang ada di masyarakat semestinya kita ambil pelajaran. Cinta IPA tidak berarti IPS kita lupakan, kerena pada dasarnya kita adalah makhlik social yang saling membutuhkan. Begitupun sebaliknya, Cinta IPS tidak berarti kita lupakan IPA, karena hampir segala hal yang kita lakukan berkaitan dengan ilmu alam. Jadi mari ambil keahlian spesifik tanpa melupakan ilmu pengetahuan secara umum. (BF)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H