[caption caption="Ilustrasi: remaja tampubolon"][/caption]Seorang pemimpin yang mengetahui keterampilan untuk menjadi orang berkarisma akan lebih mampu menancapkan pengaruhnya kepada para pengikutnya. Seorang dosen yang disegani oleh mahasiswa dan mahasiswinya, sangat tahu bagaimana menempatkan diri sebagai orang yang berkarisma. Seorang pemimpin agama yang memiliki banyak umat - disadari atau tidak - telah menerapkan keterampilan itu. Bagi Anda yang ingin menarik lebih banyak rezeki dalam hidup, buku ini pun bisa menjadi salah satu daya ungkitnya.
Karisma, tak selalu harus didapat dari wajah yang tampan dan cantik, bukan harus terpancar dari tubuh yang atletis. Fisik memang berpengaruh. Akan tetapi, itu hanyalah pintu gerbang. Untuk menampilkan kesan pertama yang menarik, sangatlah bisa diterima untuk sebentar “memberikan kesan pertama” bagi mereka yang melihatnya. Namun, hal tersebut bukan jaminan yang utama. Bahwa karisma harus menarik secara fisik, ha nyalah sebuah mitos.
Secara fisik, bisa jadi kita ada di kategori “biasa biasa saja”. Bahkan, mungkin tidak menonjol jika orang melihat dan memandang kita secara sekilas.
Winston Churchill dianggap bukan orang yang tampan secara fisik. Namun, ia menjadi salah seorang presiden dalam sejarah Amerika yang dianggap paling berpengaruh dan sangat kuat kepemimpinannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H