Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Andai Sang Waktu Berputar 30 Jam

28 Mei 2016   18:02 Diperbarui: 28 Mei 2016   18:08 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadapilah masa sekarang dengan bijaksana dan sambutlah bayangan masa depan dengan keteguhan hati dan tanpa keraguan (H. W. Longfellow) 

Seandainya sang waktu berputar enam jam lebih lama, sudahkah Anda memiliki daftar apa saja yang akan Anda lakukan? 

Bisakah Anda membayangkan apa yang akan Anda lakukan? Jika sudah, sebutkan tiga hal pertama dalam 30 jam waktu yang akan Anda lewati saat ini. 

Sebagian besar pasti akan memikirkan bagaimana cara melewatkan waktu untuk bisa meraih segala impian. Mulai buru-buru bertindak, menyiapkan segala perencanaan aktivitas. 

Waktu 24 jam itu terasa amatlah pendek. Beberapa orang merasa, waktu 24 jam tak cukup karena merasa semuanya terasa amat sia-sia. Sangat sia-sia dalam satu hari ini! Seakan-akan tidak melakukan apa pun. 

Dalam waktu 24 jam itu, bisakah Anda menghitung berapa jam yang Anda gunakan untuk melakukan kebaikan? Jika tidak bisa mengingat dalam hitungan jam, berapa kali dalam sehari telah melakukan kebaikan? Terkadang, kita melupakan hal yang sederhana ini. Padahal, justru hal yang sederhana inilah yang bisa menjadikan sebuah kehidupan menjadi sempurna.,

Anggaplah saat ini ada sebuah kalkulator waktu kehidupan Anda. Kemudian, Anda mulai menghitung waktu mana yang lebih menguntungkan di depan Anda saat ini. Anda berpikir, seluruh waktu berarti kesempatan untuk merealisasikan satu per satu mimpi yang Anda tuliskan dalam 100 daftar mimpi yang telah ditempelkan di mana-mana. 

Setiap hari, Anda selalu memikirkan cara untuk merealisasikan mimpi-mimpi tersebut satu per satu. Lebih dari separuh waktu dalam satu hari digunakan untuk merealisasikan impian tersebut sehingga membuat Anda membutuhkan waktu lebih banyak lagi. 

Hingga, pada suatu kesempatan, seorang teman bertanya, "Bagaimana perasaan Anda karena telah berhasil merealisasikan mimpi?” Saat itu, dengan bangga Anda mengatakan, “Tentu saja ini adalah sebuah kepuasan tersendiri. Segala hasil kerja keras ini ternyata membuahkan hasil.” 

Nah, seberapa bergunakah mimpi Anda bagi orang-orang di sekitar Anda? Apakah mimpi Anda saat ini juga bisa membantu kesuksesan orang lain?

Anda memikirkan seribu cara untuk menjemput ke- suksesan Anda, tetapi Anda melupakan satu cara untuk membuat orang lain sukses bersama Anda. Beberapa orang akan merasa, tidak begitu penting memikirkan orang lain. Ya, yang penting adalah diri kita dulu, baru orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun