Beberapa hari terakhir ini, ada beberapa judul berita menarik pada media online; antara lain, PKS Membahayakan Kepentingan Nasional (rmol), Agenda Politik PKS Membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (forum.detik), Kerja Politik PKS Membahayakan NKRI,(politi-hukum.lintas), PKS Mempertotontkan Keanifan dan Kebodohan (rmol), Waspadai Aliansi PKS-HTI Yang Bisa Membahayakan Pancasila (moslemnews), dan masih banyak lagi news online atau pun ruang diskusi medsos yang memuat berita sejenis. Dari berbagai sumber tersebut di atas, bisa disimpulkan bahwa
PKS selalu membantah mempunyai kedekatan ideologis dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Namun, ada banyak indikator hubungan ideologis PKS dengan Ikhwanul Muslimin, melalui cara pengkaderan, buku-buku rujukan, serta pernyataan-pernyataan dan slogan-slogan politik.
Dalam kasus Mesir misalnya, begitu gencar elit PKS mendukung Mohammad Morsy, sehingga sering mendesak pemerintahan SBY-Boediono mengutuk kudeta; kader-kader PKS pun menggelar aksi solidaritas terhadap Morsy. Bukti terbaru, adalah dukungan PKS agar AS menyerang Suriah, sebab kelompok IM menjadi bagian pemberontak yang melawan Assad.
Itulah berbahayanya sikap politik PKS. Ego sektoral sesama Ikhwan mengalahkan kepentingan nasional Indonesia di luar negeri. Padahal politik luar negeri Indonesia adalah bebas-aktif. Tapi ini malah mendukung invasi militer. Maka benar, ideologi trans-nasional seperti ini harus diwaspadai.
Di samping itu, jika kita menelusuri web-situs dan blog orang-orang PKS maka sangat nampak bahwa mereka selalu membesar-besarkan peran Ikhawanul Muslimin di Timur Tengah dan termasuk (kata mereka) ada peran IM terhadap/untuk Indonesia.
Serta pada banyak kesempatan, sangat terlihat dengan jelas bahwa orientasi tujuan politik, kekuasaan PKS adalah tak jauh beda dengan hizbut tahrir; mereka sama-sama berencana melenyapakan Demokrasi Pancasila dan menggantikannya dengan khilafah atau pun sejenis dengan itu. Bahkan, dari aksi-aksi PKS, tak penah satu kali pun yang mereka lakukan pure untuk anak-anak negeri (misalnya tki yang tersandung kasus di Timur Tengah, Ahmadyah, Syiah atau pun perlakukan intoleran terhadap sesama anak negeri yang beda agama).
PKS lebih suka angkat bendera tinggi, berteriak di jalan, kumpulkan kader demi Palestina, Rohingya, Mesir, dan lain-lain daripada masalah-masalah krusial yang ada di hadapan mereka, di antara rakyat RI di Nusantara.
Berdasar semuanya itu, apakan PKS masih bisa dipertahankan sebagai PARPOL di NKRI!? mereka ada karena alam demokrasi. Akan tetapi atas nama demokrasi, mereka justru mau menghancurkan NKRI.
1378630038492264499
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H