Mohon tunggu...
Relly Jehato
Relly Jehato Mohon Tunggu... Penulis - Senang Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hantu-hantu Istana Mengintai Jokowi

19 Oktober 2014   17:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:29 1557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini, Jokowi adalah selebriti yang paling banyak mendapat sorotan saat ini, mulai dari masyarakat, pengusaha, media, hingga elite politik. Tagline “A New Hope” untuk Jokowi yang disematkan oleh majalah terkemuka dan bergensi di Amerika Serikat, Time, barangkali mewakili apa yang sebenarnya juga ingin disampaikan oleh rakyat Indonesia.

Ya, Jokowi adalah sebuah harapan. Itulah alasan utama ia terpilih sebagai presiden, mengalahkan rivalnya Prabowo Subianto. Mantan tukang mebel ini adalah sosok yang dipercaya mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.

Menjelang pelantikannya sebagai presiden, saya kira, banyak rakyat yang sudah dan ingin menitipkan harapannya kepada Jokowi. Harapan dan pesan masyarakat itu sebagian sudah berseliweran di mana-mana, terutama di media sosial yang memang bisa dengan mudah diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Puteri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid, juga tidak ketinggalan menitipkan pesannya kepada Jokowi. Tapi, yang menarik, pesannya malah soal hantu, bukan harapan yang terkait dengan posisi Jokowi sebagai presiden.

Sebagaimana ditulis salah satu media online ( di sini), Yenny mengingatkan Jokowi dan keluarga, bahwa ada banyak hantu di istana. Adanya banyak hal yang tak nyaman di sana dan berbeda dibandingkan rumah masyarakat pada umumnya.

Saya tidak tertarik dengan bahasan soal hantu sebagaimana dibayangkan oleh Yenny Wahid itu. Yang saya bayangkan adalah hantu-hantu simbolis yang sangat mungkin mengganggu kinerja, kebijakan, dan komitmen Jokowi yang ingin bekerja untuk rakyat. Siapa saja hantu-hantu itu? Mari kita perbincangkan.

Pertama, para menteri. Proses seleksi calon menteri saat ini memang cukup akuntabel, soalnya Jokowi juga melibatkan KPK dan PPATK. Ada 43 nomenee yang sudah diserahkan ke kedua lembaga ini untuk ditelusuri rekam jejaknya. Namun, pelibatan dua lembaga ini tidak otomatis menutup peluang ada menteri terpilih yang malah terjebak korupsi atau bekerja tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Kedua, partai dan elite politik. Yang paling dekat adalah geng Koalisi Indonesia Hebat, terutama PDIP. Hantu yang paling berbahaya dan sangat mengganggu Jokowi sebetulnya berasal dari lingkaran koalisi ini. Sebab, bagaimana pun, mereka tentu membawa kepentingannya masing-masing. Tarik menarik kepentingan-kepentingan tersebut pasti sangat kuat. Jokowi mesti ekstra hati-hati dengan hal ini.

Ketiga, kabarnya, Jokowi akan menempatkan orang-orang khusus di Kantor Kepresidenan. Mereka ini akan lebih banyak bersentuhan langsung dengannya. Tentu saja orang-orang ini akan dipilih secara selektif, tetapi tetap saja Jokowi harus waspada, jangan sampai ada mafia yang menyusup lewat orang-orang ini.

Keempat, pengusaha hitam. Lingkaran kekuasaan selalu menjadi magnet khusus bagi pengusaha hitam. Ingat, salah satu alasan kejatuhan Soeharto adalah perilaku pengusaha-pengusaha hitam dan rakus yang berada di lingkaran kekuasaannya.

Kelima, hantu itu adalah Jokowi sendiri. Sebetulnya, keempat potensi hantu yang sudah saya sebutkan di atas bisa ditangani dengan relatif mudah kalau Jokowi mampu menjaga komitmennya bekerja demi rakyat. Tetapi, kalau Jokowi lemah dan mudahtakluk, maka dampak atau akibatnya akan mudah ditebak, bukan?

Jadi, Jokowi mesti ekstra hati-hati dengan hantu-hantu yang berpotensi berseliweran di istana tersebut. Keuletan Jokowi untuk menanganinya akan menentukan kesuksesan pemerintahannya 5 tahun mendatang. Mudah-mudahan saja Jokowi bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun