Mohon tunggu...
Relawan Komunitas Untuk Negeri
Relawan Komunitas Untuk Negeri Mohon Tunggu... -

Adalah tulisan-tulisan relawan seputar teori kerelawanan, isu-isu keindonesiaan, dan aksi-aksi sosial yang terlaksana dan dilaksanakan oleh relawan Komunitas Untuk Negeri

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Model-model Gerakan Kerelawanan di Indonesia

21 November 2015   04:30 Diperbarui: 21 November 2015   07:43 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mari kita hitung seberapa banyak komunitas yang ada di Indonesia dengan berbagai model gerakan dan aksi kerelawanan yang setiap komunitas miliki sesuai dengan latar belakang komunitas tersebut. Komunitas-komunitas yang ada tentu memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar dan menjadi motivasi bagi orang-orang yang peduli maupun yang tidak begitu peduli dengan gerakan sosial. Di zaman yang terbilang cukup membantu kita dalam melakukan segala hal ini, dari segi akses internet, fasilitas yang cukup memadai (jika kita melihat masyarakat menengah ke atas), jarang banyak orang (terkhusus anak muda) yang peduli akan kegiatan sosial, karena sudah merasa nyaman akan lingkungan yang dirasakan, tanpa melihat keadaan dibawahnya.

Kehadiran komunitas-komunitas sangat bermanfaat dalam menyadarkan anak-anak muda untuk lebih aktif dalam gerakan sosial. Berikut beberapa gerakan kerelawanan dengan beragam model kegiatan:

Mungkin Komunitas Berbagi Nasi tidak asing lagi ditelinga kita. Komunitas yang kegiatannya melalui sebungkus nasi untuk para teman atau saudara-saudara kita yang sering kita lihat tinggal dan tidur ditempat yang ala kadarnya, yakni mereka-mereka pengemis jalanan, tukang sampah jalanan, pemulung dan lain sebagainya. Keadaan seperti ini sering terlihat di sekeliling kita. Dengan adanya komunitas Berbagi Nasi, sangat membantu kehidupan mereka sehari-hari dalam kebutuhan pangan. Komunitas Berbagi Nasi sudah banyak tersebar di titik-titik Kota, seperti di Bandung, Jakarta, Bogor, Medan, Tasik dan banyak kota lainnya. Berbagi Nasi merupakan gerakan sederhana dan semangat untuk memberi dan menolong sesama.

Selain komunitas yang bergerak di bidang kebutuhan pangan, ada salah satu komunitas yang bergerak di bidang pendidikan seperti, Indonesia Mengajar. Indonesia Mengajar adalah gerakan kerelawanan yang memfokuskan hanya pada kegiatan ngajar mengajar saja. Banyak sekali orang yang ingin terlibat dalam Indonesia Mengajar. Dengan penempatan di beberapa titik sekolah yang memang masih membutuhkan tenaga pendidikan untuk mendidik anak bangsa. Lewat gerakan Indonesia Mengajar, niat baik untuk mengajar anak bangsa secara sukarela dapat tersalurkan.

Ada juga Komunitas yang aktif dari Kota Yogyakarta yaitu, Komunitas Sahabat Anak, Perempuan dan Keluarga yang disingkat SAPA. SAPa adalah salah satu lembaga di Sleman dengan mengusung isu pemenuhan dan perlindungan hak asasi perempuan serta anak. Komunitas ini berusaha mewujudkan suatu komunitas keluarga yang harmonis dan berkeadilan serta berkesetaraan gender dengan konsep “social enterpreunership”. Jika diperhatikan, komunitas ini fokus pada gender. Selama ini, gender menjadi pembahasan yang serius karena menyangkut hak asasi.

Selain itu, komunitas yang bergerak dibidang Difabel, yakni komunitas Deaf Art Community. Komunitas ini adalah komunitas seni yang beranggotakan difabel rungu (tuna rungu) dengan segala usia. Komunitas anak muda peduli difabel netra ini merupakan follow up dari sebuah program bernama Program Kreativitas Mahasiswa kegiatan Kemasyarakatan (PKM-M). Gerakan komunitas difabel ini disebut dengan sebutan “Braille’iant” yang ada di Kota Yogyakarta. Braille’iant yakin bahwa kekurangan tidak menjadi penghalang untuk mereka berkreatifitas. Komunitas ini sangat keren dilakukan dikalangan anak muda zaman sekarang. Sudah selayaknya mendapatkan dukungan dari Menteri Pendidikan dan elemen-elemen yang sepantasnya mendukung komunitas ini.

Begitu juga dengan Komunitas Untuk Negeri. Komunitas yang baru saja didirikan ini sudah melakukan banyak aksi dan kegiatan sosial bersama kaum dhuafa dan yatim piatu. Komunitas Untuk Negeri bergerak untuk mengangkat martabat kaum dhuafa melalui pelayanan, pemberdayaan dan edukasi dibidang pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi dan dakwah. Ada lima program kecil dari Komunitas Untuk Negeri yang bersifat berkelanjutan, diantaranya: Berbagi Jus, Youth Development, Teman Lari, Divisi Amal dan Divisi Pendidikan. Model gerakan seperti ini, menarik banyak simpati anak-anak muda terkhusus mahasiswa sekitar untuk terlibat di beberapa aksi Komunitas Untuk Negeri.

Dengan adanya komunitas-komunitas yang ada di Indonesia, diharapkan dapat terus mendunia dengan segala konsep yang telah disusun dengan baik. Dan segala bentuk kerelawanan yang melibatkan fikiran, tenaga secara sukarela tidak menjadi hal yang sia-sia jika diiringi niat yang tulus dan semangat jiwa muda.

Hidup Komunitas!

Oleh. Rizkika Utami (Adalah sekretaris Komunitas Untuk Negeri. Mahasiswa komunikasi UIN Syarif Hidayatullah ini punya passion Volunteer sehingga semangatnya dalam berbagai aksi-khusus project Berbagi Jus "Berbagi Sambil Menginspirasi" tetap berjalan hingga kini)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun