Lagi-lagi Bu Risma. Perhatiannya terhadap masa depan generasi muda tercermin dari programnya untuk terus menjaga Surabaya menjadi Kota Layak Anak. Program baru yang dicanangkannya melalui Dispendik dan Diskominfo Pemkot Surabaya bekerjasama dengan Relawan TIK Jawa Timur dan Relawan TIK Kota Surabaya adalah Pelajar Penggerak Perubahan dengan mencetak sejumlah pelajar untuk menjadi Konselor Sebaya.
Mulai tanggal 25 Agustus hingga 4 September 2014, Pemkot Surabaya mengundang pelajar SMA/SMK dan SMP se-Surabaya secara bergantian untuk mengikuti sosialisasi Internet Sehat, Aman, dan Bermanfaat di Graha Sawunggaling. Setiap hari, sekitar 400 pelajar dari 80 SMA/SMK/SMP secara bergantian hadir memadati aula Pemkot Surabaya di lantai 6 tersebut. Setiap sekolah mengirimkan 5 pelajar sebagai perwakilan untuk menjadi duta sekolah yang akan dikader untuk menjadi Konselor Sebaya. Mereka akan dicetak untuk menjadi pelajar penggerak perubahan di sekolahnya masing-masing.
[caption id="attachment_340891" align="alignright" width="300" caption="Hari Pertama, 25 Agustus 2014"]
Dengan bekal pengetahuan dan wawasan yang diberikan dalam forum Pelajar Penggerak Perubahan, para pelajar tersebut akan difasilitasi sekolah untuk mensosialisasikan tentang literasi internet, yaitu bagaimana menggunakan internet secara sehat, aman, dan bermanfaat. Â Â Selayaknya remaja yang cenderung untuk menyalurkan curahan hatinya kepada teman sebayanya, maka para Konselor Sebaya ini diharapkan dapat menjadi sahabat terpercaya bagi teman-temannya.
Mengapa Konselor Sebaya perlu dibekali wawasan tentang internet sehat, aman, dan bermanfaat? Ya, sebagaimana pemberitaan di berbagai media, banyak sekali terjadi sejumlah kejadian buruk yang menimpa pelajar akibat menggunakan internet yang tidak disertai pemahaman yang baik. Bahkan, sejumlah kasus sampai harus berurusan dengan penegak hukum sebagai dampak penyalahgunaan internet, utamanya pada situs-situs sosial media.
[caption id="attachment_340892" align="alignright" width="300" caption="Hari Kedua, 26 Agustus 2014"]
Ya, pelajar perlu memahami bahwa internet merupakan ruang publik yang berisikan belantara informasi dan apa saja yang ter-posting di sana akan meninggalkan jejak yang abadi. Pelajar harus tahu bahwa menguasai internet akan membuat mereka hebat jika mereka mampu mengelola dan mengendalikannya untuk hal-hal baik serta bermanfaat. Ya, internet memiliki sisi lain yang dapat menjerat penggunanya (human trap) bila tidak diikuti dengan pengetahuan yang baik dan benar.
Kesadaran Bu Risma atas berbagai persoalan yang dihadapi pelajar, terlebih mengingat mereka dalam tumbuh kembang sebagai remaja, maka kehadiran Konselor Sebaya diharapkan dapat menjadi sahabat yang bersedia mendengarkan, menyadarkan, sekaligus mengarahkan teman-temannya yang sedang bermasalah untuk tidak terjerat dalam perangkap teknologi internet yang umumnya menjadi sarana untuk menumpahkan kegundahannya. Padahal, sebagaimana dunia nyata, internet atau dunia maya juga berisi orang-orang yang berperilaku tidak benar.
[caption id="attachment_340893" align="alignright" width="300" caption="Hari Ketiga, 27 Agustus 2014"]
Ya, bersyukurlah para pelajar di kota Surabaya yang memperoleh banyak perhatian dari Bu Risma. Semoga program untuk mencetak pelajar penggerak perubahan menyebar ke seluruh daerah di Indonesia agar pelajar Indonesia bersama-sama menjadi agen perubahan bagi Indonesia Raya. Merdeka!!!
[caption id="attachment_340894" align="alignleft" width="300" caption="Pengarahan dari Diskominfo Pemkot Surabaya, 1 September 2014"]
[caption id="attachment_340895" align="alignleft" width="300" caption="Pengukuhan Kepala Sekolah SMA 12 Surabaya kepada Duta Internet Sehat"]
[caption id="attachment_340896" align="alignleft" width="300" caption="Konselor Sebaya SMA 12 Surabaya"]
[caption id="attachment_340897" align="alignleft" width="300" caption="Konselor Sebaya dari SMK Antartika Surabaya dengan Bagan Internet Sehat Buatan"]