Mohon tunggu...
Fact Is Sacre
Fact Is Sacre Mohon Tunggu... -

Relawan Pejuang Anti Kemunafikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Ngakunya Miskin, Kampanye Kok Bisa Naik Pesawat Pribadi?

6 April 2014   00:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi: Saya Tidak Akan Menggunakan Pesawat Pribadi Untuk Kampanye!

Baru – baru ini seorang kandidat PhD dari Australian National University, Liam Gammon mengeluarkan fakta yang membuat ramai penghuni sosial media. Liam Gammon yang tengah meneliti tentang Jokowi untuk tesisnya membuat tulisan yang dimuat asiapacific.anu.edu. Tulisan itu memberitakan bahwa Gubernur DKI Jakarta itu memakai pesawat pribadi saat kampanye.

Sebenarnya tidak ada yang salah Capres menggunakan pesawat pribdi untuk kepentingan kampanye mengingat massa kampanye yang disusun oleh KPU sangat singkat untuk menjangkau wilayah Indonesia yang sangat luas. Namun yang salah dari Jokowi adalah dirinya sempat mengumbar janji bahwa tidak akan menggunakan pesawat pribadi untuk berkampanye.

Ketidakkonsistenan dan kebohongan Jokowi ini bukan kali pertama. Sejumlah janji dan sumpahnya di masa kampanye Pilkada Jakarta dan saat dilantik sebagai Gubernur juga tidak ada yang ditepatinya. Sewaktu kampanye Pilkada DKI 2012 lalu, Jokowi juga pernah mengaku bahwa dirinya tidak memiliki banyak uang dan miskin.

Kalau miskin kok bisa sewa pesawat pribadi? Apakah sejak menjadi Gubernur Jokowi jadi punya banyak uang? Loh kok bisa? Dari mana? Korupsi?

Di luar ketidakmampuan Jokowi memegang kata – katanya sendri, jika benar Jokowi tidak punya uang dan miskin? Lantas dari mana Jokowi dapat uang untuk menyewa pesawat pribadi yang harganya bisa mencapai Rp 2 M perhari? Dari jaringan dan koneksi atau donator? Tampaknya dugaan ini yang paling tepat. Lalu siapa donatur Jokowi? Pengusaha – pengusaha besar Cina yang memiliki kepentingan untuk menguras kekayaan Indonesia.

[caption id="" align="aligncenter" width="598" caption="Sumber: twimg.com"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun