[caption caption="Idrus okezone.com"][/caption]Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Muhamad Idrus memaparkan visi misinya di depan para mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DPD DKI Jakarta. Idrus pun mengangkat topik mengenai tingginya kesenjangan ekonomi di Jakarta.
Dalam sebuah diskusi bertajuk “Konsep dan Arah Kebijakan Pembangunan Pemerintah DKI Jakarta Tinjauan Ekonomi dan Local Wisdom”, yang digelar di Kampus B FKIP UHAMKA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis 24 Maret 2016, Idrus mengatakan, kesenjangan yang terjadi di Jakarta karena pemerintah kurang memaksimalkan potensi yang dimiliki.
Menurut Idrus, pendapatan APBD DKI 2016 Rp58,2 triliun. Sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya adalah Rp7,9 triliun. Maka, total APBD DKI 2016 Rp66, 37 triliun. Sementara, jumlah belanja langsung dan tidak langsung Rp59 triliun. Seharusnya, dengan angka tersebut, sambung Idrus, Pemprov DKI Jakarta bisa melakukan banyak hal khususnya untuk mengikis kesenjangan ekonomi.
Penyandang dana Rumah Sakit "Tanpa Kasir" Ibnu Sina itu pun menggagas program Rp1 miliar satu RW per tahun. Salah satu tujuannya untuk mengikis kesenjangan yang terjadi di masyarakat.
“Untuk membangun DKI Jakarta ke depan harus merata dan dimulai level terendah. Kota Jakarta memiliki RW 2709 buah dikali Rp1 miliar hanya Rp2,709 triliun belum sampai 5% dari total APBD DKI 2016. Ini yang akan menjadi penggerak ekonomi masyarakat Jakarta ke depan" katanya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (25/3/2016).
Di depan para mahasiswa, pria yang akrab disapa Bang Idrus itu pun menjelaskan konsep #JakartaKEREN. Di mana dirinya menekankan bahwa konsep yang diusung tak menghakimi siapapun. Menurutnya, menghormati dan menghargai orang lain adalah hal yang utama, termasuk terhadap yang pernah memimpin Ibu Kota.
“Kita harus menghargai siapapun yang pernah memimpin di DKI Jakarta. Ketika Allah takdirkan Basuki (Basuki Tjahaja Purnama) tidak jadi gubernur DKI Jakarta, kita hargai Beliau sebagai bagian dari sejarah gubernur DKI Jakarta, Pak Jokowi, Bang Foke, Bang Yos serta mantan gubernur lainnya adalah bagian dari proses kepemimpinan di DKI Jakarta. Ke depan Kita mulai bangun generasi tanpa dendam,” pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H