[caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="sumber: pbs.twimg.com"][/caption]
Dalam setiap kunjungan Win – HT (Wiranto – Hary Tanoesoedibdjo) ke daerah – daerah di Indonesia, mereka menemukan persoalan masyarakat yang hampir sama; kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan. Empat sektor masyarakat yang paling merasakan dan menghadapi persoalan tersebut adalah petani, nelayan, buruh dan pelaku usaha rakyat atau UKM.
Untuk sektor yang terakhir, Win – HT membuat program yang dinilai ampuh menyelesaikan persoalan krusial pelaku UKM saat ini yaitu memberikan bantuan pinjaman modal usaha yang diberikan secara bergulir di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya, untuk mendorong pertumbuhan UKM yang menjadi cikal bakal pengusaha besar yang dibutuhkan Indonesia setidaknya 2 persen agar menjadi negara maju.
"Masyarakat bawah kita yang banyak berada di sektor Nelayan, Petani, Buruh dan Pelaku usaha kecil sering terlupakan, seperti kesejahteraa, pendidikan dan kesehatan. Seharusnya ini yang difokuskan," kata HT.
Bantuan modal usaha rakyat yang dikemas dalam program “Padamu Negeri Win – HT Peduli” ini sudah berjalan sejak tahun lalu. Saat ini Win – HT sudah menyalurkan bantuan tersebut setidaknya kepada 2 ribu pelaku UKM di Indonesia.
Selain memberikan bantuan modal usaha tanpa agunan dan bunga pinjaman 0 persen, Win – HT juga memberikan pendampingan berupa keterampilan agar usaha rakyat tersebut dapat terus meningkatkan hasil produksinya sehingga tidak kelah bersaing dengan produk luar yang diimpor oleh pemerintah.
"Program ini merupakan program terobosan Win - HT untuk sektor pelaku usaha kecil, selain memberikan modal tanpa bunga, penerima juga akan diberikan keterampilan, harapannya rakyat bisa terbantu dan ekonomi keluarga masyarak bisa lebih baik," ujarnya.
Selain itu, HT juga menyinggung persoalan Bank Keliling yang banyak dikeluhkan kaum ibu pelaku usaha kecil ini. Menurutnya Bank gelap atau bank keliling seharusnya tidak diperbolehkan, karena sifatnya cenderung mempersulit kehidupan masyarakat karena mematok bunga yang tinggi. Meskipun begitu, pedagang kecil terpaksa meminjam pada Bank Keliling karena sangat sulit mendapatkan modal dari Bank umum pemerintah atau swasta. Pedagang kecil dibebani oleh syarat dan birokrasi yang sangat rumit dan tidak mampu mereka penuhi.
Menurut HT, cara terbaik untuk mengatasi persoalan ini adalah pemerintah harus memberikan akses khusus kepada pelaku usaha kecil ini berupa lembaga keuangan khusus UMKM.
"Sebaiknya pemerintah mendukung pelaku usaha kecil ini dengan Bank Khusus UMKM, sehingga para pedagang kecil bisa dapat bantuan modal dengan lebih mudah," ujarnya.
Hari ini Win – HT menyalurkan bantuan modal usaha kepada 500 pedagang kecil di berbagai daerah di Indonesia, Rabu (12/3). Program ini untuk memicu perputaran ekonomi masyarakat bawah Indonesia yaitu pedagang kecil yang saat ini sangat membutuhkan modal usaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H