Mohon tunggu...
Hati Indonesia
Hati Indonesia Mohon Tunggu... profesional -

Kata-kata adalah politik

Selanjutnya

Tutup

Money

HT: Atasi Kemiskinan dengan Menciptakan Industri Padat Karya

12 Maret 2014   01:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:03 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pbs.twimg.com

[caption id="" align="aligncenter" width="568" caption="HT Bersama Para Karyawati Pekerja Industri Pengolahan Sarang Burung Walet di Bojonegoro, Selasa (10/03). (sumber: pbs.twimg.com)"][/caption]

“Pertumbuhan penduduk Indonesia yang besar harus diimbangi dengan pertumbuhan industri berbasis tenaga kerja”

Hary Tanoesoedibjo

Pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini mencapai 250 juta jiwa. Secara populasi, Indonesia menempati negara terbesar ke – empat dunia. Potensi manusia ini seharusnya mampu membawa Indonesia tumbuh sebagai negara maju. Namun pemerintah justru kewalahan menangani ledakan jumlah penduduk tersebut karena berkaitan dengan angka kemiskinan dan pengangguran.

"Dengan Pertumbuhan penduduk kita yang sangat pesat, bisa sampai 1,4 Persen per tahun, Lapangan pekerjaan tentu akan sangat dibutuhkan," ujar Cawapres Hanura, Hary Tanoesoedibjo usai mengunjungi ribuan karyawan pabrik sarang burung walet di Desa Sukowati, Bojonegoro, Senin (10/3).

Minimnya lapangan kerja ini menjadi penyebabnya tingginya angka pengangguran Indonesia yang mencapai angka 7,39 juta jiwa. Tingginya angka pengangguran akibat ketiadaan pekerjaan berimbas pada angka kemiskinan Indonesia yang mencapai 28, 07 juta jiwa atau 11,37 persen dari total penduduk Indonesia.

Menurut HT, salah satu cara untuk mengatasi ketersediaan lapangan kerja ini adalah pemerintah harus segera mendorong tumbuhnya industri berbasis tenaga kerja atau padat karya, dengan membuat regulasi tentang industri-industri yang memiliki penyerapan tenaga kerja tinggi,

"Masyarakat yang besar pasti membutuhkan lapangan kerja yang banyak, ini sangat penting karena menyangkut kesejahteraan rakyat. Pabrik yang saya kunjungi saat ini mampu menampung 6000 tenaga kerja, ini perlu didorong agar terbentuk lapangan-lapangan kerja baru berbasis tenaga kerja," jelasnya.

Jika ketersediaan lapangan pekerjaan ini tidak segera diatasi, lanjut HT, Indonesia akan semakin menghadapi ancaman pengangguran yang pada akhirnya memiliki dampak pada meningkatnya jumlah rakyat miskin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun