Mohon tunggu...
Hati Indonesia
Hati Indonesia Mohon Tunggu... profesional -

Kata-kata adalah politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Soal Sampah, Pemerintah Lupa soal Kesejahteraan Pemulung

22 Februari 2014   01:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:35 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: portalinfaq.org

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="sumber: portalinfaq.org"][/caption]

Indonesia memiliki hari khusus bagi persoalan sampah. Diperingati setiap tanggal 21 Februari dan tahun 2014 peringatan tersebut jatuh hari ini. Persoalan mengurus sampah bukanlah perkara mudah, itulah salas satu penyebab adanya hari khusus bagi sampah.

Di ibu kota negara, DKI Jakarta, sampah merupakan salah satu persoalan utama yang menyita perhatian Pemprov DKI. Setiap tahunnya hampir Rp 1 triliun Pemprov menggulirkan anggaran untuk pengololaan sampah. Dalam satu hari saja dana yang dikeluarkan untuk pengangkutan sampah bisa mencapai Rp 2 m.

Namun, persoalan sampah masih juga belum teratasi. Tumpukan sampah menggunung di sejumlah tempat pembuangan akhir (TPA) terutama Bantar Gebang. Persoalan sampah ini tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan salah satu penyebab banjir.

Banyak pihak yang menawarkan solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Secara umum beberapa solusi yang terdengar mudah tetapi sulit dijalankan. Pertama, masalah kesadaran warga Jakarta untuk tidak membuang sampah sembarang dan mengurangi aktivitas “nyampah”. Kedua, harus ada sistem pengolahan sampah yang terpadu di TPA sehingga dapat meningkatkan memberikan nilai lebih.

Namun dari pada itu, kita juga lupa memperhatikan nasib para pemulung yang menggantungkan hidup dari tumpukan – tumpukan sampah tersebut. Hary Tanoesoedibdjo, Cawapres Hanura 2014, justru menaruh perhatian berbeda yaitu pada persoalan kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan para pemulung.

Bantar Gebang, lanjut HT, sesungguhnya dapat dikelola menjadi lapangan kerja baru yang lebih layak. Tetapi pemerintah harus menyediakan fasilitas seperti koperasi bagi para pemulung sehingga nasib para pemulung bisa lebih baik. Hal ini harus diperhatikan karena pemulung juga berperan besar dalam membantu mengurangi masalah sampah.

"Produktifitas pemulung ini bisa ditingkatkan, tentu dengan memfasilitasi pengolahan sampah yang lebih baik, perhatian terhadap kesehatan dan pendidikan keluarganya, disediakan perumahan yang layak," kata HT saat memperingati hari Sampah Nasional bersama para pemulung di Bantar Gebang, Jumat (21/02).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun