Indonesia sebagai negara besar dalam arti sumber daya alam dan populasi, belum mampu tumbuh menyaingi negara - negara tetangga yang memiliki potensi yang lebih kecil. Pembangunan Indonesia saat ini berjalan di tempat. Sementara negara Asia lainnya sudah beranjak menuju negara maju.
Dalam pembangunan infrastruktur, jelas Indonesia masih kalah jauh dengan Malaysia dan Singapura. Padahal infrastruktur adalah roda penggerak perekonomian satu negara. Tidak heran jika saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat rendah yaitu 5,7 persen. Sepadan dengan rendahnya pembangunan infrastruktur itu sendiri.
Pembangunan infrastruktur harus diperkuat karena menjadi salah satu acuan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya. Tanpa infrastruktur yang memadai, maka laju pertumbuhan ekonomi pun akan terhambat.
Inilah yang menjadi salah satu strategi dan fokus kerja partai Hanura untuk membangun Indonesia ke depan. Juru kampanye nasional partai Hanura, Hary Tanosoedibjo dalam orasinya menegaskan betapa pentingnya pembangunan Infrastruktur Indonesia untuk menggerakan perekonomian, khususnya yang di daerah.
"Pembangunan Infrastruktur kita tertinggal dari negara-negara lain, dari ini saja kita sudah kalah bersaing, padahal pembangunan infrastruktur harus jadi prioritas untuk membangun Indonesia," kata HT dalam kampanye nasional hari ketiganya di Lapangan Sanca, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (18/3).
Untuk itu kata HT, persoalan infrastruktur ini harus jadi prioritas dalam aspek pembangunan di Indonesia. Salah satu upayanya yang akan dilakukan ke depan adalah menghadirkan birokrasi investasi yang ramah sehingga pembangunan infrastruktur tersebut bisa dipacu lebih cepat.
"Selain korupsi, Infrastruktur dan Investasi adalah dua masalah yang selama ini menghambat Indonesia untuk menjadi satu negara maju. Ini perlu kita selesaikan agar kita tidak semakin tertinggal," kata HT.
Di hadapan ribuan simpatisan, Cawapres partai Hanura ini menegaskan komitmen Hanura untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, sehingga roda perekonomian bisa bergerak lebih cepat dan daerah-daerah bisa memacu pertumbuhan dengan maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H