Hanya Hanura yang Memiliki Komitmen Kuat Berantas Korupsi

[caption id="" align="aligncenter" width="365" caption="sumber: salehhusin.net"][/caption]

Hanura adalah satu – satunya partai politik yang memiliki komitmen kuat dalam pemberantasan korupsi. Hanura secara tegas menindak kadernya yang terindikasi terlibat dalam praktik korupsi. Hal ini membawa Hanura sebagai partai terbersih dari korupsi dan diperkuat oleh sejumlah hasil jajak pendapat.

"Sejak saya mendirikan Hanura delapan tahun lalu, sampai sekarang partai ini terbukti partai yang bersih. Sampaikan track record ini ke masyarakat agar tahu kondisi Hanura," kata Wiranto Ketua Umum dan calon presiden partai Hanura, saat menggelar kampanye di Banyuwangi dan Jember, Kamis (20/3/2014).

Wiranto juga menegaskan, jika ada Caleg Hanura yang mencoba – coba mendekati korupsi maka dirinya tak sungkan –sungkan akan langsung mencopot meskipun sudah menjabat nanti, "akan kami turunkan ramai-ramai," kata Wiranto.

Korupsi sangat berkaitan dengan moral bangsa, oleh karena itu Hanura akan mendorong pembangunan moral bangsa sebagai salah satu upaya pemberantasan korupsi yang kian merajalela. Pembangunan yang baik harus diimbangi dengan peningkatan akhlak dan moral para pemimpinnya. Saat ini banyak pemimpin yang tidak bermoral sehingga tidak malu melakukan korupsi dan mengambil yang bukan haknya.

Selain memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi, Hanura juga berkomitmen untuk membangun masyarakat lapisan bawah dalam rangka memajukan Indonesia. Hanura fokus mengusung dan memprioritaskan program ekonomi mandiri dan perjuangan untuk rakyat bawah.

“Sikap prorakyat menjadi harga mati dalam perjuangan Partai Hanura untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju,” kata Cawapres Hanura, Hary Tanoesoedibdjo.

HT melanjutkan, pembangunan masyarakat bawah ini sangat penting untuk mengikis persoalan kesenjangan sosial yang sangat lebar di tengah – tengah masyarakat. Kesenjangan sosial ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena dapat mengancam stabiltas kehidupan berbangsa dan bernegara.

”Masyarakat menengah-atas tumbuh dengan baik, sementara masyarakat bawah kehidupannya tetap seperti itu. Bahkan banyak yang semakin parah,” kata HT.

Kesenjangan sosial terjadi karena perekonomian Indonesia saat ini lebih banyak ditopang oleh sektor swasta. Sementara kontribusi pemerintah sangat minim untuk mendorong masyarakat bawah agar lebih produktif. Untuk itu, Hanura akan mendorong peningkatan produktivitas masyarakat bawah di empat sektor; petani, nelayan, buruh, dan UKM.

Caranya, Indonesia harus memaksimalkan seluruh potensi yang ada agar pendapatan negara meningkat. Ketika pendapatan pemerintah banyak, saat itu akan banyak program yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.