Mohon tunggu...
reksabuana
reksabuana Mohon Tunggu... Penulis - Sandaran Digital Dan Tumpu Bacaan

Warta adalah wawasan khalayak umum-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meleburlah Aku

4 Juni 2020   01:46 Diperbarui: 4 Juni 2020   09:59 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap Malam Menanti Yang tak Kunjung Setiap waktu
Tergantungkan Nafas - nafas
Yang Dekat Kematian
Kemanapun Arah Angin Berhembus? Rasa Ini Bertubi - tubi Atas Dasar Hati Yang Terdalam
Kupuisi Kan Rindu Ini Kepadamu
Walau Kau tak melihat RAGA KU
Melayang - layang 

57101655-196947374612163-8006425673809788928-n-5ed86215d541df245b233e02.jpg
57101655-196947374612163-8006425673809788928-n-5ed86215d541df245b233e02.jpg

PUISI : PELIPUR

 

Entah dia siapa,
Namun dia bisa mengubahnya? Bahagia hatiku selama dia bahagia
Terkandang indah didepan
buruk dibelakang
Aku tak sedang patah hati? Namun engkau tidak tau? Sejak ufuk ditimur barat....
Sejak khayal disisi fikir.....
Sejak rona merah Diwajahmu...
Seketika Angan - angan terbawa angin
Membayangkan sambil terdiam dan tersenyum, ingin slalu didekat didekapmu

Silahkan kau coba bila nirwana penuh sandiwara? Pastilah Kecewa
Biar kupahat dalam batu bila tak percaya
Sering kali hati termasuki
Sering kali dia bohong berkata jujur
Sering kali dia mengungkap padahal bisu

Aku? Gelap
Aku? Kelam
Aku? Dosa
Aku? Sunyi
Aku? Diam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun