Mohon tunggu...
Reko Alum
Reko Alum Mohon Tunggu... Freelancer - She/her

Metalhead \m/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Koko Gorila yang Suka Membaca

19 Juli 2017   14:08 Diperbarui: 19 Juli 2017   14:36 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Koko fanpage di Facebook

Ini adalah Koko. Si hitam manis ini suka sekali buku, karena dengan sering membaca, pengetahuannya jadi luas. Contohnya saja, Koko tahu bahwa Cina dan Taiwan merupakan dua negara yang berbeda, bukan satu negara seperti ada yang bilang baru-baru ini. Selain itu, Koko juga tahu mengenai bentuk bumi. Sekitar 2000 tahun lalu, filsuf Yunani Aristoteles sudah menduga bahwa bumi adalah bulat. Perkiraannya ini kemudian dibuktikan oleh Christopher Columbus, seorang eksplorer asal Italia melalui perjalanan-perjalanan berbahayanya melintasi laut Atlantik. Pengetahuan-pengetahuan macam itulah yang disenangi Koko, selain cerita tentang kucing di buku favoritnya yang berjudul 'Three Little Kittens'.

Ngomong-ngomong,siapa sihsi Koko ini? Koko adalah seekor gorilla betina. Ia lahir dari pasangan gorilla Jacqueline dan Bwana. Koko punya satu saudara laki-laki bernama Mkubwa. Nama panjang Koko adalah Hanabi-Ko yang dalam bahasa Jepang berarti 'anak kembang api'. Ia lahir di kebun binatang San-Fransisco California pada tanggal 4 Juli 1971, tepat pada hari kemerdekaan Amerika yang ke 195. Koko adalah panggilan kesayangannya. Waktu kecil, Koko sering sakit-sakitan sehingga ia terpaksa dirawat di kontener khusus di kebun binatang. Penny Patterson, seorang mahasiswi Stanford meminta izin kepada kebun binatang untuk merawat Koko hingga sehat dan melakukan penelitian atas perilaku Koko sebagai seekor gorilla.

Pada tahun 1974, Koko pun diboyong ke universitas Stanvord dimana Dr. Penny dan rekannya Dr. Rohn Cohn melanjutkan penelitiannya. Tujuan program yang dilakukan Dr. Penny terhadap gorila yaitu ingin mengetahui sejauhmana hewan ini dapat mengerti bahasa isyarat dan bagaimana kemampuan kognitif mereka melalui komunikasi langsung. Kesuksesan program ini diyakini akan membantu menyejahterakan, mendidik, mengkonservasi gorila sebagai salah satu spesies yang dilindungi; dengan menggunakan metode yang valid.

Kesabaran Dr. Penny mengarahkan Koko, membuat gorila berumur 46 tahun ini mampu menggunakan sekitar 1000 bahasa isyarat yang diajarkan padanya. Pengetahuan vocabulary-nyaberkisar 2000 kata. Dengan kelebihannya ini, terungkap bahwa Koko suka warna merah. Makanannya kegemarannya kacang-kacangan, gourmet tofu dishes,apel dan jagung rebus. Ia juga punya acara tontonan favorit di televisi 'Wild Kingdom'. Sama dengan saya, Koko juga suka  film 'Pretty Woman', selain Free Willy, Doctor Doolittle dan Maid in Manhattan. Terakhir, gorilla dengan berat 280 pound ini punya hobi bermain  boneka, main kejar-kejaran, menggambar, menulis, membaca tentunya dan main ibu-ibuan. Bila ingin melihat  kehidupan Koko sehari-hari dan bagaimana ia berbahasa isyarat, bisa kunjungi langsung ke website-nya di www.koko.org

Sumber: www.koko.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun