Dampak pandemi Covid-19 yang telah mewabah hampir dua tahun terakhir ini memberikan dampak besar terhadap ancaman krisis ekonomi yang di tandai dengan menurunnya aktivitas produksi di seluruh dunia. ( Aknolt Kristian PakPahan ) menyatakan bahwa ada tiga implikasi yang terdampak pandemi COVID-19 yaitu sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi. Kajian yang dibuat oleh Kementerian Keuangan telah menyatakan bahwa pandemi ini memberikan implikasi negatif terhadap perekonomian domestik seperti menurunnya konsumsi dan daya beli masyarakat.Â
Dalam situasi ini menurut ( Kemenkop UKM ) ada 37.000 usaha masyarakat yang memberikan laporan bahwa mereka terdampak serius dan sekitar 56% mengalami penurunan penjual. Selain itu, sebanyak 51% pelaku usaha meyakini bahwa kemungkinan besar bisnis yang dijalankan hanya dapat berjalan selama 2 sampai 3 bulan ke depan. Hal ini di karenakan para pelaku usaha mengalami banyak ketidakpastian dalam memperoleh akses dana darurat dan minat konsumen.
Desa Sidorejo terletak di bagian timur wilayah Banyuwangi. Desa ini merupakan desa yang berdiri sendiri yang ikut dalam wilayah purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Desa Sidorejo memiliki luas wilayah yaitu 805,500 Ha dan memiliki jumlah penduduk 6.760 jiwa dengan jumlah laki - laki 3.299 dan jumlah perempuannya 3.461. Desa Sidorejo masyarakatnya bekerja sebagai petani hortikultura dan tanah sawah yang berada di Desa Sidorejo kebanyakan di tanami oleh tanaman jeruk di karenakan pertumbuhannya sangat pesat.Â
Akibat pandemi ini banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaan sekaligus susah mencari lapangan kerja baru. selain itu, dampak dari pandemi ini sangat bisa di rasakan tidak hanya di daerah perkotaan akan tetapi juga di Desa. Salah satu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dan kurangnya pengetahuan dalam bisnis adalah Usaha Baju Fashion milik saudari Intan Wulandari. Usaha yang di jalankan ini merupakan Usaha online yang memanfaatkan media social seperti instagram dan market place shopee.Â
Minimnya pengetahuan pelaku usaha mengenai bidang pemasaran serta perkembangan usaha dapat menyebabkan perkembangan usaha tidak berjalan dengan optimal. Dalam masa pandemi berjualan dengan media social adalah salah satu cara untuk kita tidak sering bertemu orang dan mencegah penularan rantai  Covid19. Hal ini seharusnya dapat membantu untuk menambah penghasilan,akan tetapi minimnya pengetahuan tentang pemasaran di media social, market place shopee dan sedikitnya minat konsumen di karenakan pandemi covid19 juga menjadi menyebab omset penghasilan usaha yang di jalankan menurun.
Dalam usaha bisnis ini hal yang paling penting dilakukan adalah pemasaran, apabila pemasaran memiliki peluang maka akan dapat mempertahankan posisi produk tetap di sukai banyak konsumen Kotler ( 2007 : 10 ) Pemasaran merupakan sebuah proses sosial yang dengan proses ini setiap pelaku usaha mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang memiliki nilai dan menguntungkan bagi pelaku usaha. selain itu pemasaran sering juga di gambarkan sebagai seni menjual produk. Tujuan dari pemasaran sendiri yaitu untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk dan jasa akan terjual dengan sendirinya.
Jika dilihat dari permasalahan yang di alami oleh usaha yang di jalankan, inovasi pemanfaatan iklan di media social dan pembuatan akun baru untuk memperluas pengenalan produk yang dijual kepada konsumen dapat dijadikan sebuah solusi yang cukup baik. Dalam mengembangkan usaha ini di perlukan pengiklanan di platform digital yang digunakan untuk menarik pengguna media social untuk melihat dan membeli produk yang di jual oleh para pelaku usaha. Media iklan merupakan salah satu cara untuk menginformasikan sebuah produk dan dapat menarik masyarakat luas untuk melihat dan tertarik pada barang yang di tawarkan yang di pasang pada media social ataupun surat kabar dan majalah ( KBBI ).
Terdapat dua platform media social yang dapat digunakan untuk pengiklanan yaitu pengiklanan yang di lakukan pada platform social media Instagram dan Shopee. Apabila kedua iklan yang akan dilaksanakan di ajarkan langsung oleh mahasiswa maka dapat di kontekskan dengan kegiatan KKN BTV III Universitas Jember yang memiliki tujuan untuk Program Pemberdayaan  Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19.
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2021 sampai 09 September 2021 pada usaha UMKM Milik Saudari Intan Wulandari yang berada di Desa Sidorejo Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan Program Pemberdayaan  Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 KKN Back To Village III Univesitas Jember yaitu dengan mengadakan program kelas KKN untuk memberikan pelatihan kepada sasaran untuk dapat melakukan branding yang dapat menunjang keberhasilan usaha sasaran.Â
Selain itu akan ada pelatihan pembuatan iklan secara langsung pada media social Instagram dan Shopee dengan metode yang mudah untuk di pahami oleh sasaran pelaku dan melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program yang telah di capai. Kegiatan evaluasi ini di lakukan untuk menilai indikator keberhasilan dari kegiatan yang telah di laksanakan ( Nurdin, 2011 ).
 Sudaryanto (2015 : 15) mengatakan bahwa Metode Kualitatif ini merupakan metode yang berdasarkan pada kenyataan dari peristiwa dengan cara empiris, sehingga dapat menghasilkan data yang objektif. Teknik analisis ini merupakan teknik pendalaman suatu teks atau bacaan,yang mana analisis isi dilakukan untuk mengungkapkan beberapa hal yang ingin diketahui oleh seorang peneliti. Sumber data penelitian ini diperoleh dengan observasi dan wawancara kepada sasaran usaha. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah manusia yaitu peneliti sendiri, pelaku sasaran UMKM, dan handphone untuk merekam setiap wawancara dan kegiatan yang di lakukan.
- Strategi Penggunaan Media Pemasaran Bagi Pelaku Usaha
Strategi pemasaran mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha. oleh karena itu dalam bidang pemasaran strategi memiliki peran penting untuk merealisasikan rencana usaha. dengan menerapkan startegi pemasaran yang baik dan memanfaatkan peluang  maka dapat meningkatkan penjualan sehingga posisi dan kedudukan produk usaha yang di jual akan meningkat dan dapat di pertahankan. Selain itu, peningkatan kemampuan SDM untuk memiliki strategi pemasaran yang efektif  harus di pelajari dan di praktikkan.Â
Dalam pemasaran banyak sekali cara yang dapat dilakukan salah satunya dengan pembuatan iklan. Iklan memiliki peran yang penting dalam dunia pemasaran. Suhadang (2005) menyatakan iklan sebagai salah satu jenis tenik komunikasi massa dengan membayar ruang dan waktu untuk iklan dapat di tampilkan, penempatan iklan dalam media yang tepat dapat menunjang ke efektifan iklan yang dibuat untuk memasarkan produk barang dan jasa yang di jual.Â
Pembuatan iklan ini telah memanfaatkan media penjualan berbasis online seperti Instagram dan shopee. Iklan yang terpasang di Instagram merupakan sebuah fitur baru yang di sediakan oleh instagram untuk memudahkan para pelaku usaha yang ingin menginformasikan produk atau barang yang ingin di jual sehingga di kenal oleh konsumen secara luas. Dalam pengiklanan di media social ini pelaku usaha akan di permudah karena pembuatannya cukup dengan mengakses di handphone dan pembayarannya dapat dilakukan melalui handphone, dengan cara ini pelaku usaha dapat memanfatkan hasil pengiklanan untuk meningkatkan penjual produk.
- Implementasi Penggunaan Media Pemasaran Kepada Pelaku Usaha
Berdasarkan dari metode yang telah dirancang dan melakukan observasi kegiatan Program Pemberdayaan  Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid19 yang berlokasi di Desa Sidorejo Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dengan sasaran pelaku usaha produk fashion milik saudari Intan Wulandari hal pertama yang dilakukan adalah melakukan observasi dan wawancara mengenai permasalahan yang telah di hadapi oleh pelaku usaha dan didapatkan data dari wawancara bahwa pelaku usaha mengalami kesulitan mengenai pemasaran produk yang dijual di karenakan persaingan pasar yang ketat, pelaku usaha yang masih baru terjun dalam dunia bisnis, dan dampak pandemi covid -- 19 yang semakin menurunkan pendapatan pelaku usaha. permasalahan akhirnya berujung pada penumpukan produk yang banyak tidak terjual dan mengakibatkan kerugian kepada pelaku.
 Ditinjau dari permasalahan yang di alami oleh pelaku usaha, ada beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya pelatihan lewat zoom, pembuatan logo produk, dan pembuatan iklan pada media social. Kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk memberikan pelajaran kepada pelaku usaha untuk mendalami dunia pemasaran. Dalam minggu pertama kegiatan yang dilakukan yaitu dengan pendokumentasian produk fashion baju yang dijual. Dokumentasi dilakukan dengan memfoto satu persatu jenis baju yang dijual di karenakan memiliki jenis modal baju yang berbeda -- beda. pendokumentasian produk ini dilakukan dengan tujuan ketika nanti di unggah pada media social dapat menarik minat konsumen.
Setelah melakukan kegiatan dokumentasi pada minggu kedua akan dilanjutkan dengan pelatihan kelas di aplikasi zoom untuk menerima materi mengenai Branding, dilakukan pelatihan mengenai branding supaya pelaku usah dapat mengetahui lebih lanjut kegiatan yang dapat mengembangkan brandnya dan pembuatan logo yang di harapkan dengan adanya logo ini dapat menjadi identitas dari usaha sasaran. Logo dibuat se unik mungkin dengan persetujuan dan masukan dari sasaran, logo yang unik akan meninggalkan kesan yang baik bagi konsumen untuk selalu mengunjungi media social pelaku usaha.
Setelahnya dilanjutkan dengan pembuatan iklan di instagram dan shopeedengan mengikuti syarat dan prosedur pembuatan iklan di masing -- masing platform. Dalam pembuatan iklan ini para pelaku usaha dapat memilih berapa banyak uang yang akan di keluarkan untuk iklan produknya dan di sesuaikan dengan budget sehingga ketika pemasangan iklan para pelaku usaha tidak mengalami kerugian dan mendapat keuntungan lebih. Pembayaran iklan dapat dilakukan transfer bank atau dapat juga di bayarkan melalui minimarket terdekat di sekitar rumah. Dalam pembuatan iklan ini penulis dan pelaku usaha memilih metode pembayaran dengan jasa pembayaran di minimarket.
Dari sini Dapat di simpulkan bahwa Penggunaan market place dan social media untuk pemasaran produk memiliki dampak yang baik dan keberlangsungan iklan sangat menarik konsumen untuk membeli produk baju fashion yang di jual dan Dalam pengiklanan pelaku usaha harus menyeimbangkan antara budget saldo iklan dengan keuntungan yang di peroleh sehingga tidak terjadi kerugian dan di harapkan media iklan ini akan terus dipakai secara berkelanjutan untuk memaksimalkan penjualan dan produk dapat di kenal masyarakat lebih luas.