Mohon tunggu...
Reka Agni Maharani
Reka Agni Maharani Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

hanya ingin menulis disini, tanpa perlu basa basi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mudik Nyoookk!! (Tips n Trik untuk Anda yang Akan Mudik)

27 Agustus 2010   17:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:39 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://1.bp.blogspot.com/_6_PzZk3gOxo/SNi4rexNmbI/AAAAAAAAAQA/82PYIInrycI/s320/mudik.gif

Lebaran sebentar lagi. Horeee! Puasa tiga puluh hari, dihadiahi dengan hari kemenangan yang di tunggu-tunggu oleh umat Islam sedunia yaitu Idul Fitri, Eid Mubarak atau Lebaran. Karena mayoritas penduduk di Indonesia memeluk agama Islam, maka nuansa Lebaran pun sangat kental. Bahkan terkadang sudah menjadi tradisi dan budaya di sini. Apa saja yang menjadi kebiasaan masyarakat di Indonesia dalam merayakan Lebaran? Berkumpul dengan keluarga? Oke! Saling maaf memaafkan satu sama lain? Ya itu sudah turun temurun. Membeli pakaian baru? Hmm.. tetapi kalau kata Dea Ananda "baju baru, Alhamdulillah. ‘tuk dipakai di hari raya. Tak punya pun tak apa-apa. Masih ada baju yang lama" jadi masih tidak begitu penting lah. Makan ketupat? Ya bolehlah. Musim diskon besar-besaran? Bisaa. Harga sembako jadi naik? Emang udah kebiasaan. Tapi yang pasti, dari tahun ke tahun, Lebaran menjadi kesempatan untuk para perantau  kembali lagi ke kampung mereka masing-masing alias mudik. Tidak mengenal kelas, orang kaya maupun orang miskin, berbondong-bondong untuk pergi mengunjungi keluarga tercinta di luar kota melalui jalan darat, laut maupun udara. Kalau yang mau mudik ke daerah Jawa, pasti jalan yang paling sering dilewati yaitu Pantura dan Jalan Selatan. Menjelang hari H -5, pelabuhan Merak mulai padat, harga pesawat pun makin meningkat. Senang memang bertemu dengan keluarga dan sanak saudara, tetapi ketika mudik harus perlu berhati-hati. [caption id="" align="alignleft" width="320" caption="mudik nyoook! (sumber : mbah gugel)"][/caption] Banyak kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Kecelakaan banyak terjadi di jalanan. Tidak sedikit nyawa yang terbang melayang. Pulang kampung bukannya mengantar tawa malah mengantar nyawa. Lalu, bagaimana caranya menjalani mudik yang aman, tentram dan selamat sampai tujuan? Banyak tips-tips standar yang sudah ada, seperti persiapan kondisi tubuh dan vitalitas si supir, persiapan bekal makanan, istirahat apabila sedang kelelahan, jangan lupa agar HP selalu menyala agar sewaktu-waktu apabila terjadi sesuatu dapat menghubungi nomor darurat, pemeriksaan kendaraan pribadi yang akan dibawa keluar kota seperti tune up, balancing, ganti oli dan sebagainya serta menambah kewaspadaan dan kehati-hatian di jalan apabila berpapasan dengan mobil-mobil besar seperti truk ataupun bus. Memang tips-tips tersebut dapat mengurangi angka kecelakaan, tetapi tetap saja masih banyak kecelakaan terjadi. Adapula tips bagi yang ingin mudik tetapi tidak ingin bermacet-macetan dan berdesakan. Mungkin tips ini berguna bagi anda-anda yang ingin bertemu keluarga di kampung, dan menghindari arus pergi maupun arus balik. 1. Bagi yang ingin berlama-lama dengan keluarga di kampung Anda berangkat dari rumah jauh hari sebelum hari H lebaran maupun hari-hari padat mudik, yang biasanya dimulai dari hari H -5. Dua minggu sebelum lebaran waktu yang pas untuk berangkat dan menghindari kemacetan. 2. Bagi yang sangat ingin menghindari kemacetan Anda berangkat dari rumah setelah solat Ied di lebaran hari pertama atau ketika lebaran hari kedua. Karena sepengalaman saya tahun lalu bermudik, ketika berangkat hari kedua lebaran jalan pantura tidak semacet hari H -5 sampai H-2. 3. Bagi yang hanya mementingkan bertemu dengan keluarga dan sanak saudara tanpa berlama-lama di sana Anda berangkat dari rumah hari H -2 atau H +2, kemudian kembali lagi ke Jakarta ketika arus balik belum meledak sekitar H +4 atau  H +5. Karena biasanya arus balik membludak di hari H +5 ke atas. Jangan lupa, keamanan rumah yang akan di tinggal pun juga harus dijaga. Jangan sampai, senang-senang di kampung, rumah yang di tinggal ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti pencurian, perampokan atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Karena, biasanya saat lebaran adalah kesempatan emas untuk para pencuri mengais rezeki. 1.       Sebelum berangkat, pastikan tabung gas elpiji tidak bocor. Kalau perlu, regulator pipa dilepas dari mulut tabung gas, kemudian tutup dengan rapat mulut tabung gas tersebut agar terhindar dari kebocoran 2.       Untuk menghindari terjadinya loncatan arus listrik pada barang-barang elektronik di rumah, matikan dan cabut arus listrik seperti TV, kipas angin, AC, kulkas (kalau bisa isi kulkas di kosongkan agar tidak basi di dalam), atau segala macam benda elektronik di rumah anda. 3.       Tutup sofa maupun interior rumah yang rawan debu memakai Koran atau plastik supaya apabila anda pulang, anda tidak repot-repot membersihkan kotoran dan debu yang menempel. 4.       Pastikan setiap pintu di rumah anda terkunci dengan rapat. Taruh barang-barang berharga di satu tempat yang paling aman di rumah anda, kemudian kunci rapat-rapat agar terhindar dari kejadian yang tidak di inginkan 5.       Nyalakan lampu luar dan halaman agar tidak terlihat gelap dan suram 6.       Apabila anda meninggalkan satu kendaraan pribadi lagi di rumah, pastikan kendaraan anda terkunci dengan baik, kalau bisa keluarkan atau copot serta simpan barang-barang berharga di mobil seperti radio tape atau uang receh. Kalau anda mempunyai motor, jangan taruh motor anda diluar. Simpanlah di dalam rumah dan tetap gembok rapat-rapat. 7.       Yang terakhir, kunci pagar rumah anda dengan gembok yang sulit untuk maling membukanya. Itulah sebagian tips-tips dari saya. Semoga dapat berguna untuk anda-anda yang berencana mudik tahun ini dan merayakan hari yang Fitri bersama dengan sanak saudara dan keluarga tercinta. Jangan lupa yang terpenting, sebelum jalan berdoa terlebih dahulu agar selalu mendapat perlindungan dan selamat sampai tujuan. SELAMAT MUDIK!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun