Mohon tunggu...
Reka Agni Maharani
Reka Agni Maharani Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

hanya ingin menulis disini, tanpa perlu basa basi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bagi yang Merasa Hewan, Dilarang Menjadi Demonstran

30 April 2010   14:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:29 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://1.bp.blogspot.com/_2KljPY56AP4/SzqPkd_j8XI/AAAAAAAAAWk/cY4QMClWQRc/s320/0-JATINANGOR+FT+DEMO.jpg

[caption id="" align="alignleft" width="320" caption="Aksi buruh tahun lalu (sumber : Sumedang-online.com)"][/caption]

Memperingati hari buruh yang jatuh pada tanggal 1 Mei besok, para buruh dari berbagai daerah akan mengumpulkan massa dan melakukan demonstrasi di titik-titik vital seperti MH Thamrin, Sudirman, Gatot Subroto dan Merdeka (sumber : kompas.com). Presiden dan Mabes Polri mengatakan bahwa para buruh bisa dengan tertib memberikan aspirasi tanpa ada aksi radikal di dalamnya dan yang terpenting, tidak ada hewan yang ikut serta dalam aksi demo tersebut.

[caption id="" align="alignright" width="300" caption="SiBuYa, kerbau yang diibaratkan sebagai SBY (sumber : vivanews.com)"]

http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/01/28/84313_aksi_demonstrasi_seratus_hari_membawa_kerbau_300_225.jpg
http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/01/28/84313_aksi_demonstrasi_seratus_hari_membawa_kerbau_300_225.jpg
[/caption]

Hal tersebut terkait dengan insiden SiBuYa, kerbau yang di ibaratkan sebagai SBY ketika aksi demo 100 hari kepemimpinan SBY. Ketika si kerbau lucu itu tampil sebagai SBY di tengah aksi demo, SBY merasa tersinggung dan merasa bahwa aksi demo dengan membawa hewan tidak pantas dilakukan. Setelah kejadian tersebut, pemerintah melarang segala jenis hewan untuk ikut menjadi bagian dalam aksi demonstrasi apapun.

Maka, himbauan untuk para binatang, lebih baik berada di kandang daripada datang demonstrasi yang akhirnya malah bakal di tendang. Mungkin nasib si kerbau SiBuYa sekarang sudah menjadi rendang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun