Mohon tunggu...
Reka Dewi Farid Dua
Reka Dewi Farid Dua Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Seorang istri dan ibu dari dua anak, pembaca, pembelajar, pemikir, penulis

So..when people ask why I left my career (as a diplomat), my answer is to be a mother. Being a mother is one thing, but to be a mother is way beyond. Apparently, 'daster' and 'dapur' doesn't stop my brain from thinking. Cogito ergo sum..I think, therefore I am.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menakar Kedaruratan Radikalisme dari Peristiwa Marawi dan Filipina Selatan

13 November 2019   09:50 Diperbarui: 13 November 2019   16:32 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

** Isi tulisan adalah opini pribadi penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun