Menjadi bagian dari tim  Jurnalisme Berkebangsaan merupakan hal yang menyenangkan dan bermanfaat bagi saya. Bertemu dengan teman-teman yang begitu energik dan produktif membawa dampak positif tentunya.
Jurnalisme Berkebangsaan dalam setiap kegiatannya berusaha menyajikan konten-konten positif yang berdampak bagi Indonesia. Berharap apa yang ditulis bisa mewakili dan menyuarakan keinginan dan harapan masyarakat.
Pada peringatan Hari Anak Nasional bulan Juli lalu, Jurnalisme Berkebangsaan bersama Lembaga Sosial Masyarakat JARAK menyajikan laporan reportase pekerja anak di Indonesia.
Laporan reportase pekerja anak ini disampaikan dalam beberapa aspek. Diantaranya dari aspek hukum, sosial dan budaya, pendidikan, serta aspek ekonomi.
Fenomena pekerja anak merupakan salah satu masalah yang cukup mengkhawatirkan. Hal ini terjadi di banyak Negara, termasuk Indonesia. Masalah pekerja anak tentu harus menjadi perhatian bersama. Tidak hanya perhatian pemerintah, namun juga semua elemen masyarakat.
Salah satu aksi nyata tim Jurnalisme Berkebangsaan dalam menyuarakan kepeduliannya atas hak anak adalah melalui laporan reportase ini. Dengan senantiasa mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, Jurnalisme Berkebangsaan mencoba menyibak sisi kelam dunia anak.
Sisi kelam dari hak-hak anak yang terenggut karena harus bekerja di usia belia. Di mana mereka terpaksa harus bekerja atau terpaksa putus sekolah karena kondisi ekonomi keluarga.
Semua tulisan tim Jurnalisme Berkebangsaan terbungkus rapi dalam sebuah buku laporan reportase dengan judul "Menyibak Kekelaman Menciptakan Harapan". Karya ini tersaji dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2023.