Mohon tunggu...
Kiki_S.Rejeki
Kiki_S.Rejeki Mohon Tunggu... Guru - Teaching by learning always

Penuh semangat dan menjadi diri sendiri yang bersahaja. Terus belajar menjadi hamba yang lebih baik dan membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Niat dan Ikhlas dalam Kebaikan

14 November 2022   21:54 Diperbarui: 14 November 2022   22:09 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini ada jadwal ngaji bareng bersama guru-guru di sekolah. Biasanya kegiatan diadakan usai pembelajaran. Cuaca sore dihiasi hujan lebat. Suara gemuruh petir sahut menyahut. Angin kencang menyertai derasnya hujan. Memang  beberapa bulan terakhir ini hujan senantiasa membasahi Yogyaku.

Di serambi masjid terlihat anak-anak berteduh sambil menunggu penjemputan orang tua. Ada yang berteduh dekat parkiran. Beberapa anak tampak berteduh di area TK sambil bermain di  halaman.

Saya hadir pengajian agak terlambat. Karena ada tugas mempersiapkan ruang kelas untuk munaqasah besuk pagi. Meski sedikit terlambat, ada satu sesi yang cukup menarik materinya.Yuk ikut simak kajian sore ini yuk.

Di sesi kultum ini disampaikan tentang niat dan ikhlas. Sepertinya sepele tapi banyak sekali manfaat dari niat dan ikhlas. Sebagaimana kita tahu bahwa segala semua yang kita lakukan tergantung pada niatnya. 

Sebagaimana dalam hadits, Rasulallah saw bersabda: "Sesungguhnya perbuatan itu tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rosul-Nya, maka hijrahnya itu adalah kepada Allah dan Rosul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang diinginkannya atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ia inginkan itu".

Dari hadist tersebut mengatakan bahwa niat itu sangatlah penting. Jadi bila kita ingin melakukan sesuatu, niatkan dulu. Dan luruskan niat kita hanya karena Allah dan untuk Allah. Karena niat merupakan unsur penting untuk eksisnya suatu amal. Misal saya niat mengaji ini karena Allah. Saya berbagi kajian ini karena Allah. Saya mengajar karena Allah. Sehingga apa yang kita kerjakan bernilai ibadah. Dan tentunya beribadah yang mengharap ridho Allah SWT.

Betapa Maha Pemurah sang Khaliq. Ketika seseorang akan melakukan suatu kebaikan, maka Allah SWT akan mencatat sebagai amal kebaikan. Meski mungkin karena suatu hal, kita belum bisa melakukannya, tetap dihitung sebagai amal. Untuk itu pentingnya meluruskan niat sebelum melakukan amal kebajikan.

Misal seseorang ingin sedekah ke masjid, tapi dananya terpakai. Seseorang ingin berangkat umroh, tapi dananya terpakai untuk bayar sekolah anaknya. Kita ingin bangun sholat tahajud, tapi telat bangun sudah adzan subuh. Semua ini sudah dihitung sebagai amal. Karena niat baik itu saja sudah merupakan  sebuah kebaikan. Subhanallah.

Lalu bagaimana dengan ikhlas. Ikhlas di sini apabila seseorang akan melakukan kebaikan semata-mata mengharap ridho Allah. Kebaikannya niat dengan ikhlas karena Allah. Tidak mengharap apapun dari manusia.

Disampaikan dalam kajian sore ini, sebagian salaf mengatakan bahwa semua manusia binasa, kecuali orang yang berilmu. Orang yang berilmu juga binasa, kecuali yang ilmunya diamalkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun