Mohon tunggu...
Rejeki Tambun
Rejeki Tambun Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang mahasiswa teknik elektro di Universitas Gajah Mada Yogyakarta,yang mempunyai keinginan saling berbagi pengalaman dan informasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melangkah dengan Sebuah Keyakinan!

11 April 2018   21:37 Diperbarui: 11 April 2018   21:55 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin kata-kata keyakinan sudah sangat sering kita dengar baik itu dari motivator, orang tua maupun orang di sekitar kita. Bahkan negara kita saat ini krisis toleransi jika kita membahas mengenai keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun bukan itu yang akan kita bahas disini.

Adalah keyakinan yang lain yaitu keyakiman terhadap diri sendiri dan semesta yang akan mendukung kita. Ada sebuah kisah yang saya alami tentang keyakinan ini, saya adalah seorang pegawai yang diberikan mandat untuk menyelesaikan sebuah proyek. Proyek ini sebenarnya sudah lama tertunda karena sebelum nya saya harus menyelesaikan proyek yang lain terlebih dahulu.

Dalam menjalankan proyek ini seharusnya pihak kedua (pelanggan) harus melakukan pembayaran dahulu. Namun dipagi saya berangkat ke lokasi proyek, pihak pelanggan belum juga melakukan pembayaran, hal ini membuat hati saya sedikit gelisah.

Ada sebuah ketakutan saya jika pelanggan tersebut tidak membayar maka apa yang saya lakukan saat itu akan menjadi sia-sia apalagi jarak tempuh saya ke lokasi proyek memakan waktu 4 jam perjalanan (lebih dari 200km).

Saat saya sudah mendekati lokasi proyek saya melakukan koordinasi dengan partener saya yang biasanya berhubungan langsung dengan pelanggan tersebut. Yang saya dapati ternyata pelanggan nya belum juga melakukan pembayaran.

Saya semakin takut, namun saya yakin bahwa proyek ini harus berjalan lancar. Entah dari mana muncul ide tersebut untuk menghubungi partner saya lagi dan mengatakan agar dia menyatakan kepada pelanggan bahwa proyek ini bisa diselesaikan hari ini jika dibayarkan hari ini.

Namun jika tidak dibayarkan maka saya berniat akan menunda proyek tersebut dan saya juga menambahkan kata-kata "Kalau dia seorang pebisnis pasti dia akan bayar hari ini, karena ini merupakan sebuah peluang emas" saya tutup kata-kata saya dengan mantap, meskipun ada sedikit penyesalan karena saya seakan-akan menggurui partner saya. 

Saya pun berangkat ke lokasi proyek dengan keyakinan akan dibayarkan (namun nyata nya saat saya sampai di lokasi proyek, pelanggan nya belum melakukan pembayaran). Saya pun dengan lincah bekerja bersama partner di lapangan sehingga dalam tiga jam proyek tersebut sudah selesai (kondisi lokasi proyek tidak ada sinyal sehingga saya tidak bisa memantau apakah pelanggan sudah melakukan pembayaran).

Saat saya ingin melakukan finishing dari proyek tersebut yang membutuhkan data dan bukti bahwa pelanggan tersebut sudah membayar, salah satu partner kerja saya pergi ke lokasi yang memiliki sinyal dan saya menitipkan agar dia bertanya kepada partner lain apakah pelanggan nya sudah membayar.

Setelah partner saya kembali ke lokasi proyek, dia menyatakan bahwa pelanggan nya sudah membayar dan hal tersebut membuat saya dan partner bahagia karena apa yang saya yakini ternyata menjadi kenyataan. Tuhan itu memang luar biasa
Selalu lah bersandar kepada Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun