Kelas Kedua bersama Miss Ira: Media Strategic Planning

Dari nama subjectnya, pasti sudah langsung terbayang seperti apa gambaran yang kami pelajari. Kami mempelajari bagaimana membuat rencana dan strategi melalui media. Untuk kali ini jelas media yang dimaksud adalah new media ataupun digital media; anak-anak muda jaman sekarang lebih akrab dengan sebutan sosmed atau sosial media.

Kalau mau cari tahu lebih banyak tentang subject ini atau mungkin cuma mau tau pengertian singkatnya, bisa googling kok. Biasanya dengan keyword media planning atau strategic planning akan keluar hasil yang menggambarkan bagaimana subject ini dijabarkan.

Oke singkatnya, subject ini tentang perencanaan kegiatan media untuk mengkomunikasikan suatu pesan (dari pengirim ke penerima) pada suatu waktu yang tepat dan menggunakan frekuensi yang tepat pula. Pengiriman pesan tidak melulu mengenai si pengirim, si penerima, alat atau medianya, namun juga bagaimana agar penggunaan media tersebut menjadi efektif dan efisien ketika proses komunikasi dijalankan.

Selama satu semester genap ini saya dan teman-teman dari kelas MKT19-4C menjalani kelas bersama miss Ira untuk kedua kalinya. Setelah kelas pertama dengan subject Creative Marketing Communication di semester ganjil lalu, kali ini lebih membahas tentang perencanaan medianya. Miss Ira telah mendatangkan 2 orang guest lecturer untuk menjadi pembicara di kelas kami, mereka adalah Wardah Fajri (Social Media Strategist) dan Elisa Koorag (Social Media Activist).

Dari pembahasan kedua pembicara tersebut kami mendapat wawasan tambahan untuk lebih mendalami subject ini. Terlebih karena keduanya memang terjun langsung dalam pekerjaan yang memerlukan perencanaan penggunaan new media. Kami juga mendapatkan tips dan trik salah satunya untuk dapat bernegosiasi dengan endorser atau buzzer. Seperti yang kita ketahui bahwa perencanaan media bukanlah hal yang murah secara nominal, selalu ada harga yang cukup tinggi apalagi jika mengikuti tren endorser masa kini di mana sudah banyak anak muda dengan rate tinggi untuk menjadi seorang endorser atau buzzer suatu produk/jasa.

Lagi-lagi cara berkomunikasi serta pemanfaatan networking secara baik menjadi salah satu kunci emas dalam membuat strategi perencanaan media ini. Kami "ditantang" oleh miss Ira dalam bentuk tugas kelompok untuk mencari seorang endorser yang mau "memasarkan" bisnis yang kami jalankan melalui akun sosmed mereka.

Tantangin ini dilihat dari apakah kami bisa mendapatkan harga rendah (atau justru gratis) dari mereka sebagai endorser, ditambah dengan engagement dari akun sosmed setelah mereka posting bisnis kami. Engagement media dilihat dari likes dan komen yang didapatkan dari para endorser dan buzzer tersebut dalam postingan mengenai bisnis kami. Karena telah mendapatkan beberapa pehaman serta tips dan trik akhirnya tugas ini berhasil kami jalankan dengan baik. Walaupun beberapa dari kami tidak sepenuhnya mendapatkan endorser yang "gratis" namun esensi dalam berkomunikasi dan merencanakan strategi new media sudah bisa kami dapatkan.

Subject ini sangat berguna apabila memiliki pendalaman materi yang baik karena sebagai seorang mahasiswa dari jurusan markom tentu sangat berkaitan dengan strategi. Apalagi perkembangan jaman menuntut kami harus selalu up to date dengan teknologi dan media-media baru baik offline maupun online. Tidak hanya menyenangkan, mempelajari tentang strategi perencanaan media juga sangat kompleks karena harus selalu memiliki pikiran yang terbuka untuk dapat mencerna hal baru dengan cepat. Arus new media dan penyebaran informasi yang tidak terbatas dan juga tidak terkendali menjadi tantangan bagi seorang mahasiswa markom dalam membuat perencanaan strategi media ini.

Harapan saya (dan kami semua) semoga setelah mata kuliah ini berjalan setengah semester ke depan lagi, kami bukan hanya dapat memahami materi yang diberikan tetapi juga mengimplementasikannya pada tugas-tugas kampus berikutknya dan bahkan dapat kami bawa ke dunia kerja apabila kami masuk ke industri kreatif.