Mohon tunggu...
Reisa Natalia Lengkong
Reisa Natalia Lengkong Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana

hobinya masak, suka muncak juga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Mapalus Budaya Gotong Royong Masyarakat Minahasa, sebagai Budaya yang Terus Dipertahankan

18 Juli 2023   20:00 Diperbarui: 18 Juli 2023   20:13 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengenal Mapalus

Mapalus adalah budaya tradisional masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara yang sampai sekarang masih terus di pertahankan dan dilestarikan.

Mapalus ini sendiri berupa kegiatan berkelompok dimana sekelompok masyarakat melakukan gotong royong atau tolong menolong yang melibatkan kerja sama antar keluarga, kelompok-kelompok kerja yang dibentuk dalam suatu wilayah sesuai dengan kesepakatan kelompok mapalus di daerah yang terdapat di Minahasa.

Secara umum tujuan dari mapalus ini adalah saling membantu satu dengan lainnya antar sesama kelompok itu sendiri baik dalam suasana senang, mapun dalam kedukaan, agar pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dan diselesaikan dengan mudah.

Kata mapalus ini sendiri terbentuk dari 2 kata yaitu "ma" sebagai awal untuk menunjuk pada keaktifan, sedangkan "palus" berarti" dicurahkan" atau" dibagikan". Jadi mapalus adalah saling mencurahkan tenaga dan sumber daya atau saling membagikan apa yang dimliki masing-masing pihak atau orang yang terlibat dalam suatu kelompok mapalus ini. (https://www.kompasiana.com/wurihandoko7905)

Secara fundamental, mapalus adalah suatu bentuk gotong royong tradisional yang memiliki perbedaan dengan bentuk-bentuk gotong royong modern, misal:perkumpulan atau asosiai usaha. Ada 3 jenis hakikat dsar masyarakat Minahasa dalam melaksanakan Mapalus ini antara lain:

Touching hearts, Teaching mind, dan Transforming Life dengan arti mapalus hakikat dasar orang minahasa yang tergerak hatinya untuk atau terpanggil dengan ketulusan hati (Touching hearts) dengan penuh kesadaran serta tanggung jawab menjadikan manusia dan kelompokknya (Teaching mind) untuk saling menghidupkan dan saling menyejahterakan setiap orang dan kelompok dalam komunitasnya (Transforming life). (https://id.quora.com/profile/Ricky-Tarigan)

Menurut buku The Mapalus Way, mapalus merupakan sebuah sistem kerja yang memiliki nilai-nilai etos seperti, etos resiprokal, etos partisipatif, solidaritas, responsibiitas, gotong royong, good leadership, disiplin, transparansi, dan trust. (https://id.quora.com/profile/Ricky-Tarigan

Budaya Mapalus lebih khusus di bidang Pertanian

Tradisi mapalus di suku Minahasa ini adalah sebagai sebuah sistim kerja, tradisi ini memiliki nilai-nilai etos antara lain etos partisipatif, solidaritas, responsibilitas, gotong royong, kepemimpinan, transparansi, kesetaraan, disiplin, dan rasa saling percaya.

Kegiatan yang bersifat spontan ini terjadi pada saat ada keluarga pada kelompok mapalus ini akan membangun rumah atau lebih khusus membuka lahan Pertanian, baik dalam hal membantu pembersihan lahan/pembukaan lahan baru, bahkan sampai saat panen orang-orang dalam kelompok ini dapat membantu tanpa pamrih, bahkan biasanya dilakukan secara spontan mereka akan melibatkan diri dalam pekerjaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun