Melihat, mendengar atau menyimak berbagai pemberitaan mengenai korupsi, penyuapan, penyalahgunaan kekuasaan dan lain-lain seringkali membuat saya bingung, heran bercampur miris, mengapa banyak orang yang mudah melakukan tindakan semacam itu ya? Apakah Dia tidak berpikir ke depannya nanti bagaimana? Pertanggungjawabannya seperti apa dan seterusnya?
Tak habis pikir. Tetapi memang, membicarakan soal harta, kekayaan, atau yang berkaitan dengan materi, semua orang seperti gelap mata, jangankan para pejabat atau orang biasa, sekelas para pemuka agama juga terkadang sama saja. Tidak bisa menahan diri dari godaan itu semua. Maka benar saja apa yang sudah di terangkan oleh Rasul, bahwa di dunia ini, harta merupakan sesuatu yang termasuk kedalam salah satu bentuk cobaan yang paling berat yang membayangi kehidupan manusia.
Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk menghindarinya? Sebetulnya, karena ini disebabkan oleh faktor internal atau hal-hal yang berada didalam diri, maka, yang harus kita lakukan sebagai upaya pencegahan atau solusi untuk menghindari itu semua tidak lain dengan memperbaiki sesuatu yang ada didalam diri itu juga. Bagaimana melakukannya?
Setidaknya, kita bisa melakukannya dengan mulai menutup segala sikap atau kecenderungan bertindak yang seperti itu dengan berbagai macam sikap yang baik, berorientasi pada nilai-nilai moral keagamaan dan sebagainya. Dan yang perlu kita tekankan di sini adalah kejujuran. Sebab, latar belakang dari semua tindakan yang tidak terpuji itu berasal dari ketidakjujuran. Benar apa yang banyak dikatakan orang-orang bahwa Indonesia tidak butuh lagi orang pintar, Indonesia lebih membutuhkan orang jujur.
Jumlah orang pintar di Indonesia sudah tidak terhitung, entah, berapa banyak, tetapi, yang jelas jumlah yang begitu banyak itu nyatanya seperti tidak berpengaruh apa-apa terhadap progres kemajuan atau lainnya yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Malah, realita sering berbicara sebaliknya, Indonesia seperti semakin kacau, tidak terkendali dan lain-lain. Khusunya dari berbagai macam tindakan tidak etis, atau tercela yang dilakukan oleh para penduduk atau pemangku kekuasaan yang ada di dalamnya.
Maka, untuk membenahi keadaan, kita harus banyak merenung dan melakukan aktivitas muhasabah, Indonesia tidak bisa kita biarkan seperti ini terus, sebab, zaman dan keadaan itu sendiri menuntut kita untuk segera berbenah. Oleh karena itu, mari mulai memperbaiki keadaan Indonesia dengan diawali dari diri sendiri. Mari kita tanamkan berbagai sikap yang baik di dalam diri kita. Dan, marilah kita mulai sedikit demi sedikit mengeliminasi semua sikap lain yang berpotensi membawa diri kita kepada tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri dan negara kita tercinta.
Wallahu 'alam
Ega Adriansyah
Once, 06 Agustus 2022, 06.41 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H