Soft roll dan hard roll adalah dua jenis roti yang berbeda dalam tekstur, rasa, dan penggunaannya. Meskipun keduanya merupakan roti yang populer, mereka memiliki karakteristik yang unik yang membuatnya cocok untuk berbagai jenis hidangan dan preferensi makanan.
Soft Roll
Soft roll adalah roti yang memiliki tekstur yang lembut dan empuk. Mereka seringkali memiliki kerak yang tipis dan lembut, sementara bagian dalamnya lembut dan mudah dihancurkan. Soft roll biasanya terbuat dari adonan yang mengandung jumlah lemak yang cukup tinggi, seperti mentega atau minyak, yang membantu memberikan tekstur yang lembut dan kaya. Roti ini cocok untuk membuat sandwich, dibuat menjadi burger, atau dijadikan roti untuk disajikan bersama dengan sup atau hidangan yang berkuah.
Hard Roll
Hard roll, atau kadang-kadang disebut juga sebagai kaiser roll atau crusty roll, adalah roti yang memiliki kerak luar yang keras dan renyah, sementara bagian dalamnya tetap lembut. Roti ini sering kali memiliki bentuk yang unik, dengan pangkal berpola spiral dan bagian atas yang menonjol. Hard roll biasanya terbuat dari adonan yang lebih sederhana, tanpa tambahan lemak, dan sering kali dipanggang pada suhu yang tinggi untuk menciptakan kerak luar yang renyah. Mereka sering disajikan sebagai roti pembuka, diisi dengan daging atau keju untuk membuat sandwich, atau dipotong dan dijadikan roti panggang untuk sarapan.
Perbedaan Utama
Tekstur: Soft roll memiliki tekstur yang lembut dan empuk, sementara hard roll memiliki kerak luar yang keras dan renyah dengan bagian dalam yang tetap lembut.
Penggunaan: Soft roll sering digunakan untuk membuat sandwich atau burger, sementara hard roll sering disajikan sebagai roti pembuka atau diisi dengan daging atau keju untuk membuat sandwich.
Bahan: Soft roll biasanya mengandung jumlah lemak yang tinggi, seperti mentega atau minyak, sementara hard roll sering kali terbuat dari adonan yang lebih sederhana tanpa tambahan lemak.