Sourdough adalah jenis roti yang terbuat dari adonan fermentasi alami yang menggunakan kultur bakteri dan ragi liar. Roti sourdough terkenal karena rasa asamnya yang khas dan teksturnya yang lembut. Artikel ini akan menjelaskan sejarah sourdough, proses pembuatannya, dan manfaatnya.
Sejarah Sourdough
Sourdough memiliki sejarah panjang yang telah ada sejak zaman kuno. Praktik membuat roti dengan fermentasi alami telah ditemukan dalam budaya-budaya kuno di berbagai belahan dunia, termasuk Mesir Kuno, Yunani, dan Romawi. Pada masa lalu, fermentasi alami adalah satu-satunya cara untuk menghasilkan roti karena ragi komersial belum ada.
Proses Pembuatan Sourdough
Pemula (Starter): Proses pembuatan sourdough dimulai dengan membuat pemula, juga dikenal sebagai "starter" atau "mother dough". Pemula terbuat dari campuran tepung dan air yang dibiarkan terfermentasi selama beberapa hari hingga kultur bakteri dan ragi liar berkembang.
Pengembangan Adonan: Setelah pemula siap, adonan utama dibuat dengan mencampurkan pemula dengan tepung dan air. Adonan kemudian dibiarkan fermentasi selama beberapa jam atau bahkan semalam, tergantung pada resep dan kondisi lingkungan.
Pengulangan dan Pencetakan: Proses pembuatan sourdough melibatkan serangkaian pengulangan, yaitu pemadatan dan pengulangan adonan untuk menghasilkan struktur gluten yang kuat dan tekstur yang lebih baik. Setelah itu, adonan dipotong-potong dan dibentuk sesuai keinginan sebelum dibiarkan untuk fermentasi terakhir.
Panggang: Setelah fermentasi terakhir selesai, roti sourdough siap dipanggang. Biasanya dipanggang dalam oven dengan suhu tinggi untuk menghasilkan kerak yang renyah dan empuk di dalam.
Manfaat Sourdough