Mohon tunggu...
Puisi

Lakuna

22 Januari 2019   01:37 Diperbarui: 22 Januari 2019   02:08 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dentum setiap langkah
Terhempas seperti sisyphus
Aku bajingan yang tak kalah pintar
Mengelabuimu dengan kata
Terpatri akibat kenangan
Cantingi yang kita lihat adalah aku
Tak mau menyerah
Haruskah dibunuh?
Diimajikan sebuah harapan
Namun itu bukan permohonan
Sedang sekadar pelarian
Tidak kini aku tetap bertengger
Kokoh menantang
Sampai akhir peradaban, aku menantangmu
Sebagai kedamaian
Aku kini terbang
Tak usah kau hantam dengan batu kotormu itu
Aku memelukmu menjadi dirimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun