Mohon tunggu...
Reina Permata Hadikusuma
Reina Permata Hadikusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa semester 4 di jurusan Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Korea Utara Kembali Mengguncang: Uji Coba Rudal dan Ambisi Nuklir yang Mengancam Stabilitas Dunia

13 September 2024   22:20 Diperbarui: 13 September 2024   22:21 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Korea Utara kembali mencuri perhatian dunia. Pada 12 September 2024, pukul 07.10 waktu setempat, Pemerintah Korea Selatan dan Jepang melaporkan adanya deteksi peluncuran rudal balistik jarak pendek dari Korea Utara ke wilayah laut timur. Peluncuran ini menjadi yang pertama setelah dua bulan tanpa aktivitas uji coba nuklir, dan menjadi salah satu pemantik panasnya situasi di semenanjung Korea. 

Peluncuran ini merupakan aksi lanjutan dari pernyataan tegas Kim Jong Un selaku Presiden Korea Utara, yang berjanji akan terus memperkuat kapabilitas nuklir agar negaranya mampu bersaing dengan kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan sekutunya. Pernyataan itu semakin menguatkan sinyal ambisi Pyongyang untuk meningkatkan persenjataannya, di tengah respons dunia internasional yang semakin kritis.

Seolah tidak cukup mengejutkan dengan peluncuran rudal, sehari setelahnya, pada 13 September 2024, Korea Utara mengumumkan kunjungan Kim Jong Un ke Institut Senjata Nuklir dan pangkalan produksi bahan nuklir. Kegiatan yang sebelumnya tidak pernah dipublikasikan ke publik ini, seolah mengisyaratkan keseriusan Kim Jong UN dalam meningkatkan kekuatan senjata negaranya. 

Dua insiden besar berturut-turut ini tentu saja memicu reaksi keras, terutama dari tetangga Korea Utara, yaitu Korea Selatan dan Jepang. Dilansir dari laman berita Al Jazeera, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dengan tegas mengutuk peluncuran tersebut, menyebutnya sebagai provokasi serius yang mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, bahkan segera memerintahkan pengecekan kapal dan pesawat di wilayah Jepang untuk memastikan tidak ada kerusakan akibat peluncuran itu.

Tak berhenti di situ, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang segera melakukan diskusi darurat melalui sambungan telepon untuk merespons insiden ini. Ketiga negara menegaskan bahwa tindakan Korea Utara melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan mereka berjanji akan merespons dengan tindakan serius.

Apa yang Memicu Aksi Korea Utara?

Apa yang melatarbelakangi tindakan Korea Utara kali ini? Mengapa Kim Jong Un begitu terbuka menunjukkan ambisinya untuk meningkatkan kekuatan nuklir?

Dalam pidatonya pada perayaan ulang tahun Korea Utara yang ke-76, Kim Jong Un dengan tegas menyatakan bahwa negaranya siap meningkatkan produksi senjata demi mengimbangi kekuatan Amerika Serikat. Kim merasa ancaman terhadap Korea Utara semakin nyata, terutama dengan semakin intensifnya ekspansi militer AS di Asia Timur, melalui kerja sama militer dengan Korea Selatan dan Jepang. Pengamat juga berspekulasi bahwa langkah ini terkait dengan pemilihan presiden di Amerika Serikat pada bulan November, di mana situasi politik AS bisa mempengaruhi kebijakan luar negeri terhadap Korea Utara.

Dampak bagi Keamanan Regional dan Global

Lalu, apa yang akan terjadi jika Korea Utara terus melanjutkan aksi-aksi provokatif ini? Dampaknya jelas: ketegangan di Asia Timur akan semakin memuncak, dengan risiko konflik militer yang semakin besar, terutama dengan Korea Selatan dan Jepang. Aksi balasan dari kedua negara, didukung oleh AS, bisa berujung pada perlombaan senjata yang lebih intensif, membawa kawasan ini ke ambang ketidakstabilan yang berbahaya.

Lebih jauh lagi, jika Korea Utara berhasil mengembangkan lebih banyak senjata nuklir, itu bisa melemahkan kekuatan dari aturan dan perjanjian internasional tentang pengendalian senjata nuklir. Negara-negara lain mungkin terinspirasi untuk mengembangkan senjata nuklirnya sendiri, dan ini akan merusak rezim non-proliferasi global yang selama ini dijaga oleh perjanjian seperti Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun