Sawocangkring, 21 Juli 2024 - Dalam rangka program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) dengan mengusung tema "Kolaborasi dengan Masyarakat untuk desa dan ranting berkemajuan" KKN-T kelompok 20 berinovasi untuk membuat sebuah usaha kerupuk lokal di Desa Sawocangkring. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja  KKN-T Kelompok 20 yang dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat serta untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Sawocangkring, Minggu [21/7/2024].
Kerupuk adalah makanan ringan yang pada umumnya dibuat dari adonan tepung tapioka, untuk kali ini mahasiswa KKN-T Berinovasi membuat adonan krupuk tersebut dicampur dengan daun kelor. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sampai matang, kemudian dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kering dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Kerupuk merupakan makanan populer di kalangan masyarakat Indonesia sebagai lauk hidangan, untuk itulah tertarik membuat inovasi baru yakni kerupuk daun kelor.
Banyak manfaat yang ada di dalam daun kelor untuk kesehatan tubuh. Daun kelor dapat diolah menjadi jamu, teh herbal, suplemen hingga bahan dasar produk kecantikan. Tak sedikit pula orang yang menggunakan daun kelor sebagai bahan masakan. Daun kelor sudah dianggap sebagai tanaman ajaib yang dapat digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati diabetes, nyeri sendi, infeksi bakteri, hingga kanker. Kandungan vitamin C daun kelor lebih banyak dari sayur maupun buah lainnya. Selain itu, kandungan vitamin A dan potasium dalam daun kelor sangat tinggi. Tidak heran jika daun kelor dianggap sebagai tanaman ajaib yang sangat bagus untuk tubuh.
Inovasi dalam pembuatan kerupuk kelor termasuk penggunaan kelor sebagai bahan baku dalam produk makanan yang lebih sehat. Kelor juga dianggap sebagai bahan inovatif dan berkelanjutan dalam industri makanan karena manfaat gizinya dan dampak positif terhadap lingkungan. Dalam pandangan kelompok kami, Di tengah-tengah kebutuhan akan umkm di desa sawocangkring dengan Upaya produksi mandiri yang efisien dan berkelanjutan, Kami membuat bermacam macam jenis inovasi yang menjanjikan. Produksi mandiri pada umkm kerupuk akan sangat menguntungkan dari segi efiesiensi dan keuntungan dari segi ekonomi yang maksimal.Â
Selain efisiensi operasional, produksi mandiri juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan ekonomi mitra. "Dengan inovasi yang tepat produksi mandiri akan memberikan dampak yang positif bagi mitra dan ekonomi mitra kerupuk desa sawocangkring" ujar Bu Irma, salah satu pengusaha umkm di desa Sawocangkring.
Hal ini akan meminimalkan risiko keuntungan yang sedikit yang dapat menyebakan masalah keuangan. Masalah pelaku usaha umkm kerupuk akan teratasi jika semua di jalankan dengan baik dan benar.
Kegiatan KKN ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga dapat memberikan dampak jangka panjang bagi keberlangsungan UMKM di desa Sawocangkring. Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM di Desa Sawocangkring dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat sekitar dalam rangka memajukan UMKM di Desa Sawocangkring.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H