Mohon tunggu...
Reiin Jedoffun
Reiin Jedoffun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Rasa yang Terpendam

6 Mei 2015   23:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:18 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentang rasa yang terpendam

Aku terbeku kaku

Terpaku pada suatu keadaan

Keadaan yang tak mampu kugambarkan

Ingin kunyatakan cinta kepadamu

Namun aku hanya bisa terdiam

Bersama rasa benci yang mendalam

Benci karena tak bisa menyatakan rasa

Kini kau telah menjadi milik yang lain

Meninggalkan aku dalam kesunyian ini

Kesunyian yang tak kunjung berakhir

Aku hanya bisa mengagumi dia

Yang telah memenangkan hatimu

Hatiku selalu menanam harapan

Harapan kau akan bersamaku suatu saat nanti

Hatiku selalu menyimpan harapan

Yang selalu bersemayam bersama keinginan..

RJ.. 06 Mei 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun