Mohon tunggu...
Reidnash Heesa
Reidnash Heesa Mohon Tunggu... Insinyur - Mohon Tunggu....

Penjelajah | Penikmat Sajak | Pecinta Rembulan | Pejalan Kaki

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Saya Perempuan Anti Korupsi!

21 April 2015   17:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:49 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14296108761951465317

Dalam perjalanan sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, rakyat di berbagai pelosok daerah di seluruh penjuru bumi Nusantara tidak akan pernah melupakan kenangan dari arti kata perjuangan. Betul, bukan cuma sekedar kenangan kata-kata, perjuangan memiliki makna yang begitu mendalam termasuk di hati Kartini, seorang putri keturunan bangsawan Jawa yang lahir pada tanggal 21 April 1879, tepatnya seratus tiga puluh enam tahun yang lalu. Tak heran, sejarah perjuangan emansipasi dan kegigihan beliau yang luar biasa itu mendapatkan perhatian Presiden Soekarno. Lewat surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964 tertanggal 2 Mei 1964, Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional dan sekaligus hari lahirnya, 21 April diperingati sebagai hari besar di Republik ini setiap tahunnya.

Kehidupan Kartini dengan nama lengkap Raden Adjeng Kartini di zaman kolonial Belanda jelas sudah berbeda dengan kehidupan perempuan Indonesia pada abad ini. Perkembangan kemajuan pendidikan yang didukung oleh kemajuan teknologi pasti akan membuat seorang Kartini berdecak kagum, seandainya beliau masih hidup sampai sekarang. Meski sudah merdeka, hidup nyaman di negeri sendiri, perempuan Indonesia di abad ini senantiasa harus menyadari dan mewaspadai bahaya nyata di depan mata yang mengancam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yakni bahaya korupsi.



Atas dasar inilah, Saya, Perempuan Anti Korupsi (SPAK) sebuah gerakan yang menempatkan perempuan sebagai tokoh sentral pencegahan korupsi, baik sebagai ibu rumah tangga, istri maupun tenaga professional yang berkarya di bidangnya masing-masing, diluncurkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ). Inilah gerakan sosial perempuan Indonesia, gerakan perjuangan melawan korupsi.

Memasuki usia satu tahun berdirinya SPAK di hari ini (21/04), terlihat sebuah banner raksasa berukuran 14 x 17 meter terbentang di sisi gedung KPK HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Proses pemasangan banner raksasa ini juga tidak tanggung-tanggung melibatkan enam orang perempuan. Mereka adalah Emi Zaenah (37) Pelatih Panjat Tebing, Winda Widiasari (24) dan Zenit Julita Sari (22), keduanya berasal dari Mapala UI, ada juga Yuanita Adilia Pratami (24) mahasiswi Jurnalistik, dan tak ketinggalan juga sang senior Sri Bimastuti (60) arsitek dari Kartini Petualang dan Ellyn Saputra (53) yang juga berasal dari Kartini Petualang. Aksi pemasangan banner raksasa ini diiringi dengan lagu nasional Padamu Negeri dan merupakan aksi pertama SPAK yang akan disusul dengan aksi berikutnya berupa acara talkshow dengan judul ‘Kekuatan Perempuan, Inspirasi Perubahan’

Dalam aksi SPAK ini, melalui sambutannya Plt. Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki mengatakan peringatan Hari Kartini ini harus dijadikan momentum untuk meningkatkan peran perempuan dalam gerakan memberantas korupsi karena perempuan mampu mempengaruhi suami, anak dan masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Sebagai penutup tulisan singkat ini, saya secara pribadi berkeyakinan sungguh, ada sesuatu yang besar yang akan terjadi ketika perempuan bergerak melakukan perubahan.

Selamat Hari Kartini 21 April 2015 dan Salam Kompasiana.

catatan kaki :

untuk buku Saya Perempuan Anti Korupsi dapat di download disini dan Ketika Perempuan Bergerak Melakukan Perubahan dapat di download disini

sumber ilustrasi disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun