Mohon tunggu...
Michael Timothy
Michael Timothy Mohon Tunggu... Akuntan - Writer, worker, reader, accountant

Writer, worker, reader, accountant

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

iPhone Mahal, Kok Bisa?

13 Mei 2015   23:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04 1920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

iPhone merupakan salah satu telepon genggam pintar yang populer di seluruh dunia. Berkat sistem operasi mumpuni hasil riset laboratorium Apple, tampilan iPhone pun terkesan mewah, dan berkelas. Tidak hanya itu saja, smartphone ini sendiri seolah menjelma menjadi status kemapanan finansial seseorang, karena memang harga smartphone ini cukup mahal. Tidak tanggung-tanggung setiap iPhone baru yang dikeluarkan oleh Apple rata-rata dibanderol dengan harga 9 - 11 juta rupiah. Namun apa benar harga ini merupakan harga sesungguhnya untuk bisa menjajal smartphone ini?, tentu saja tidak. Pihak Apple sendiri biasanya merilis harga yang jauh lebih murah dari yang dijual di pasaran.

iPhone 6 dan 6 plus baru saja dirilis Apple beberapa waktu yang lalu. Di laman website resminya sendiri iPhone 6 dibanderol dengan harga awal US$ 199 atau sekitar 2,7 - 3 juta rupiah. Sementara di Indonesia, iPhone 6 dan 6 plus dijual pada harga kisaran 10-12 juta rupiah. Sebuah produk yang sama, namun di tempat yang berbeda, dijual dengan harga tiga kali lipat lebih mahal. Tidak heran banyak orang mencoba membeli iPhone ini di negara lain, seperti Singapura dan Malaysia. Di Singapura sendiri, dijual mulai dari kisaran 9 juta - 12 juta rupiah, sementara di Hong Kong, dijual dikisaran 8,5 - 11 juta rupiah (tekno.Liputan6.com, 2015). Jadi apa saja yang membuat barang ini begitu mahal?

INILAH PENYEBABNYA

1. iPhone dikategorikan sebagai barang mewah bagi banyak negara. Oleh karenanya perlakuan tarif pajak pun berbeda, di Indonesia iPhone dikenai tarif pajak  pertambahan nilai, ungkap CEO Retail Erajaya Group Jeremy Sim.

2. Masyarakat Indonesia termasuk salah satu yang paling update soal yang namanya gadget. Berapapun harga yang ada, selama populer dan menarik, selalu saja ada yang beli. Sebagai contoh, meskipun Mac Pro merupakan salah satu PC termahal yang ada dipasaran Indonesia, tetapi sampai saat ini masih ada peminatnya. Bahkan, bagi kalangan pebisnis, dan anak muda, kegiatan mengikuti tren merupakan sebuah keharusan dalam sosialita pergaulan di ibukota.

3. Pihak ketiga membuat banyaknya extracharge, hal ini terjadi karena Indonesia belum memiliki toko ritel resmi Apple. Di beberapa negara seperti Perancis, Inggris, China, dan Kanada, sudah terdapat Apple Store yang membuat pembeli tinggal datang dan membeli langsung. Keuntungan adanya toko ritel resmi ini disamping harganya lebih murah, terdapat sejumlah fasilitas Apple seperti Apple Careplan, pelatihan penggunaan iPhone, MacBook, dsbnya dapat Anda peroleh.

4. Nilai tukar rupiah yang lemah terhadap dollar AS. Tentunya faktor ini berpengaruh langsung terhadap harga yang beredar di pasar. Apalagi seiring penguatan dollar AS terhadap rupiah yang menyentuh angka Rp.  12.900/USD, membuat hampir setiap barang elektronik impor asal AS menjadi sangat mahal dibanding pertengahan tahun 2000-an.

5. Logistik dan distribusi. Indonesia memiliki akses transportasi yang kurang baik, sering macet membuat ongkos pengiriman pun menjadi mahal, oleh karenanya jangan heran harga iPhone di outlet Jakarta lebih murah dari outlet di Surabaya misalkan. Selain itu, untuk beberapa jenis iPhone terbaru, sudah menggunakan nano simcard, yang mana penjualannya pun dikuasai oleh beberapa provider tertentu.

KESIMPULAN

Tentunya upaya membuat iPhone lebih terjangkau, memerlukan kerja sama banyak pihak. Jangan sampai karena birokrasi dan sistem yang rumit membuat harga gadget pintar ini semakin mahal dan hanya bisa dinikmati sebagian pihak saja. Tentu kita sebagai pengguna smartphone berharap jika Apple membuka toko ritel resminya di Indonesia. Mengingat selama ini harga produk Apple di toko seperti iBox pun masih tergolong cukup mahal. Selain itu, disetiap toko ritelnya Apple selalu menampilkan desain toko yang elegan dan unik, sehingga pelanggan pun mendapat kesan tersendiri ketika berbelanja di dalamnya. Selain itu, dengan adanya toko ritel, praktis kita pun dapat membeli produk iPhone tanpa khawatir tentang garansu, iPhone palsu, refurbish/recondition.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun