Mohon tunggu...
Rehan AbdanSyakuri
Rehan AbdanSyakuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pudarnya Semangat Gotong Royong

10 Agustus 2022   22:15 Diperbarui: 10 Agustus 2022   22:24 2203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gotong royong merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau masyarakat untuk mencapai suatu tujuan bersama. Gotong royong dilakukan tanpa pamrih. Selain untuk mencapai tujuan bersama, gotong royong juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk meningkatkan rasa persaudaraan dan solidaritas. Namun, seiring berjalannya waktu semangat gotong royong kini mulai memudar.


Pertama, salah satu penyebab memudarnya semangat gotong royong adalah rasa malas. Malas dapat disebabkan karena kurangnya motivasi untuk melakukan kegiatan tersebut. Malas juga dapat disebabkan karena kurang percaya diri. Orang yang malas biasanya melakukan aktivitas tanpa adanya perencanaan sebelumnya dan berakibat pada pudarnya semangat gotong royong.


Kedua, modernisasi ditengah globalisasi. Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan pada sistem yang bersifat tradisional atau sederhana menjadi modern. Sedangkan globalisasi adalah suatu proses menyatunya dunia melalui hubungan yang saling memengaruhi atau dipengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan. Modernisasi membawa dampak yang sangat terasa bagi kehidupan manusia. Pekerjaan manusia akan menjadi lebih mudah dengan berbagai macam teknologi canggih yang ada. Namun, hal tersebut dapat menjadikan banyak orang beranggapan bahwa gotong royong itu tidak perlu, tinggal bayar orang lain yang mau mengerjakannya maka pekerjaan akan selesai. Contohnya, yaitu gotong royong pengecoran jalan kampung dengan alat manual atau seadanya. Padahal dengan mencari tukang atau pemborong yang memiliki peralatan yang lebih modern maka pekerjaan itu akan mudah dan cepat diselesaikan dibandingkan dengan gotong royong.


Ketiga, sikap individualisme juga menjadi penyebab pudarnya semangat gotong royong. Individualisme adalah sikap mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum atau bersama. Orang individualis mungkin menganggap bahwa kegiatan gotong royong tidak memberikan manfaat langsung terhadap dirinya. Gotong royong hanya membuang-buang waktu, tenaga, dan pikiran saja. Lebih baik mereka mengerjakan pekerjaannya yang jauh lebih penting dan berdampak langsung pada dirinya.


Setelah melihat beberapa penyebab pudarnya semangat gotong royong di masyarakat, maka dibutuhkan suatu solusi. Salah satu solusi tersebut adalah dengan membentuk suatu organisasi atau paguyuban masyarakat. Di dalamnya kita dapat membentuk suatu susunan pengurus serta agenda yang akan dilaksanakan. Selain itu, dalam organisasi tersebut dapat dijadikan wadah untuk menyosialisasi gotong royong kepada masyarakat. Sehingga semangat gotong royong dalam masyarakat dapat tumbuh kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun