Mohon tunggu...
Regita Putri Maharani
Regita Putri Maharani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Literasi Digital Terhadap Psikologis Anak dan Remaja di Indonesia

27 Oktober 2024   23:39 Diperbarui: 27 Oktober 2024   23:45 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pesatnya perkembangan teknologi digital di era globalisasi saat ini membawa pengaruh signifikan terhadap kehidupan anak dan remaja di Indonesia. Literasi digital memudahkan mereka untuk mengakses informasi tidak terbatas dan memberikan peluang konektivitas yang positif, di sisi lain, tidak menutup kemungkinan dengan kemudahan akses internet yang luas membuat mereka terpapar konten negatif, kecanduan internet, dan mendapatkan atau melakukan cybercrime. Hal ini tentunya akan sangat berdampak pada kesehatan mental mereka. Berikut akan kami paparkan pengaruh literasi digital terhadap psikologis anak dan remaja di Indonesia, meliputi aspek positif dan negatif, serta strategi mitigasi yang diperlukan untuk memaksimalkan manfaat literasi digital.

A. Aspek Positif dari Literasi Digital

Meskipun dampak negatifnya sering menjadi sorotan, di sisi lain literasi digital menawarkan berbagai manfaat bagi perkembangan psikologis anak dan remaja, yaitu:

1. Pengembangan Keterampilan Kognitif: Akses ke informasi yang melimpah memungkinkan anak dan remaja mengembangkan dan mengasah kemampuan mereka dalam menavigasi informasi, mengevaluasi sumber informasi, dan menyaring informasi yang relevan. Platform pembelajaran online dan sumber daya edukatif lainnya dapat memfasilitasi proses pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif.

2. Penguatan Konektivitas Sosial: Adanya platform digital memungkinkan anak dan remaja untuk semakin terhubung dengan teman sebaya, keluarga, dan komunitas yang lebih luas sehingga memperbanyak relasi mereka melampaui batasan geografis. Hal ini dapat menciptakan sense of belonging, meningkatkan dukungan sosial, memfasilitasi pembentukan identitas, dan mengurangi perasaan isolasi bagi mereka yang introvert.

3. Wadah Mengekspresikan Diri dan Kreativitas: Platform digital dapat menjadi wadah yang ideal untuk mengekspresikan kreativitas, minat, dan bakat mereka. Mereka dapat membagikan ide-ide mereka disana dan menerima umpan balik dari pengguna platform digital lain. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengembangkan keterampilan di bidang masing-masing.

4. Akses ke Informasi dan Penyedia Layanan Kesehatan Mental: Akses ke informasi kesehatan mental yang luas, termasuk artikel, jurnal, forum diskusi, dan aplikasi atau web penyedia layanan kesehatan mental yang dapat membantu anak dan remaja memahami kondisi mental mereka. Platform ini yang akan menjadi relatif bagi mereka yang tidak ingin mencari bantuan secara langsung.

B. Aspek Negatif Literasi Digital

Terlepas dari dampak positifnya, dampak negatif dari literasi digital masih belum dapat dihilangkan sepenuhnya, seperti:

1. Cyberbullying dan Intimidasi Online: Salah satu masalah serius yang dapat disebabkan oleh literasi digital yang tidak dibatasi adalah cyberbullying. Sifat anonimitas dan jangkauan yang luas dari internet memperburuk dampak cyberbullying. Gangguan kecemasan, depresi, isolasi sosial, dan suicide merupakan beberapa dampak psikologis yang dapat disebabkan oleh kurangnya batasan dalam menggunakan platform digital.

2. Kecanduan Internet: Kecanduan akibat dari penggunaan internet yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur, prestasi akademik menurun, dan mengabaikan tanggung jawab sosial. Hal ini dapat memperparah gangguan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.

3. Membangun Ekspektasi Berlebihan: Konten media sosial yang ditonton oleh anak dan remaja saat ini seringkali menampilkan hal yang tidak realistis sehingga dapat membuat mereka merasa tertekan untuk memenuhi standar sosial yang tinggi. Apabila standar tersebut tidak tercapai, hal ini akan berujung pada rendah diri, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya. 

4. Paparan Konten Negatif: Akses terhadap internet yang tidak terkontrol dapat mengekspos mereka pada konten yang tidak pantas, seperti kekerasan, pornografi, dark web, ujaran kebencian, dan hoax. Hal ini dapat menyebabkan trauma psikologis, distorsi persepsi realitas, dan tentunya memperburuk gangguan kesehatan mental yang sudah ada.

C. Strategi Mitigasi

Untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif dari literasi digital, strategi mitigasi yang dapat dilakukan yaitu:

1. Pendidikan Literasi Digital:  Pendidikan literasi digital harus diperkenalkan dan dimulai dari lingkungan yang paling sederhana, seperti keluarga. Pendidikan ini perlu menekankan aspek kritis, etis, dan menjunjung tinggi keamanan. Mereka perlu diajarkan cara mengevaluasi sumber informasi, mengenali tanda-tanda cyberbullying, melindungi privasi dan data pribadi, serta menggunakan platform sosial media dengan bertanggung jawab.

2. Pemantauan dan Komunikasi Terbuka: Hubungan yang kuat antara orang tua dengan anak sangat penting agar orang tua dapat memberikan pemantauan dan memberikan bimbingan serta dukungan pada anak dalam menjelajahi dunia digital tanpa menimbulkan perasaan terkekang.

3. Penguatan Kesehatan Mental di Sekolah: Sekolah perlu memberikan perhatian khusus pada kesehatan mental anak dan remaja. dengan menyediakan akses ke layanan konseling atau psikolog. Program peningkatan kesejahteraan mental dan menciptakan lingkungan yang suportif dapat membantu mereka mengatasi masalah terkait dengan penggunaan internet.

4. Pengembangan Coping Mechanism: Anak dan remaja perlu diajarkan kemampuan coping mechanism yang efektif untuk mengatasi stres, kecemasan, dan tekanan sosial yang mungkin mereka alami di dunia digital, seperti teknik relaksasi, manajemen waktu, dan pengelolaan emosi.

D. Kesimpulan

Literasi digital memberikan pengaruh yang kompleks terhadap psikologis anak dan remaja di Indonesia. Potensi dari dampak positifnya terbilang sangat besar, namun dampak negatifnya belum dapat dihilangkan sepenuhnya. Strategi mitigasi yang komprehensif sangat penting untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan manfaat dari teknologi digital secara sehat, produktif, dan aman. Menciptakan literasi digital yang kritis dan bertanggung jawab merupakan kunci untuk mendukung kesejahteraan mental dan psikologis generasi muda Indonesia di era globalisasi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun