Mohon tunggu...
Regita Putri Cahyani
Regita Putri Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI

I'll do the best, and Allah will do the rest.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Matematika Dapat Meningkatkan Tingkat Kreativitas Belajar Seorang Siswa?

15 Juli 2022   10:32 Diperbarui: 15 Juli 2022   10:36 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun pada kenyataannya kreativitas siswa masih kurang mendapat perhatian dalam proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran matematika. Kreativitas siswa yang kurang diperhatikan dan diapreasiasi dalam proses pembelajaran ini menyebabkan siswa tidak mau bahkan takut untuk melakukan suatu hal yang baru. Padahal kreatif bukan hanya kemampuan untuk menghasilkan produk saja melainkan kemampuan menciptakan sebuah solusi yang tidak terpaku pada satu jawaban benar pun dapat dikatakan kreatif.

Faktor yang membuat siswa sulit untuk berpikir kreatif yaitu guru hanya memberikan soal-soal rutin atau dengan kata lain guru hanya memberikan soal sesuai yang ada pada buku paket yang menjadi pedoman belajarnya, tidak menyajikan masalah-masalah yang dapat membuat siswa berpikir kreatif dan siswa tidak terbiasa menyelesaikan masalah yang dapat membuat siswa berpikir kreatif. Sehingga pada akhirnya siswa sulit untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah.

Pernyataan ini cukup relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ronal Sidu pada tahun 2013 yang menyatakan bahwa rata-rata tertinggi kemampuan berpikir kreatif matematika siswa terdapat pada aspek “kelancaran” sebesar 61,35%. Kemudian aspek “keluwesan” sebesar 60,35%. Sementara rata-rata terendah terdapat pada aspek “kebaruan” dengan perolehan sebesar 55,73%. Dengan adanya hasil penelitian ini, tentunya menjadikan semacam pekerjaan rumah untuk guru agar dapat bekerja lebih ekstra untuk meningkatkan hasil yang lebih maksimal pada ketiga aspek tersebut.

Kemampuan Pemecahan Masalah 

Oleh karena itu mengingat pentingnya siswa untuk menghadapi permasalahan untuk menguji kreativitasnya. Salah satu cara yaitu melalui kegiatan pemecahan masalah. Berpikir kreatif mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kemampuan pemecahan masalah. Pemecahan masalah digunakan untuk menemukan dan memahami materi atau konsep matematika. Pemecahan masalah memiliki peran yang besar untuk diajarkan dalam pembelajaran matematika yang tentunya berguna untuk melatih berpikir kreatif siswa. Selain itu, pemecahan masalah juga melibatkan proses berpikir secara maksimal.

Seseorang yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif tidak hanya mampu memecahkan masalah-masalah non rutin, tetapi juga mampu melihat berbagai alternatif dari pemecahan masalah itu. Silver dalam Siswono (2004: 2) mengatakan bahwa pemecahan masalah dan pengajuan masalah dapat meningkatkan kemampuan kreativitas melalui dimensi kreativitas, yaitu pemerincian (namely), kefasihan (fluency), fleksibilitas dan kebaruan (novelty).

Berdasarkan tiga komponen kunci kreativitas dengan TTCT yang digunakan oleh Silver, Siswono (2011) mengemukakan bahwa penjenjangan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam memecahkan dan mengajukan masalah matematika yang valid dan reliable, yang terdiri dari lima tingkat yaitu tingkat 4 (sangat kreatif), tingkat 3 (kreatif), tingkat 2 (cukup kreatif), tingkat 1 (kurang kreatif), dan tingkat 0 (tidak kreatif).

Dengan proses pemecahan masalah matematika ini sendiri nantinya akan menghasilkan tingkatan yang berbeda kepada setiap siswa. Tingkatan yang ada pastinya akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di sekolah. Yang dimana ini menjadi salah satu kewajiban seorang guru untuk membimbing serta mengembangkan dirinya untuk menghasilkan proses belajar yang dapat menumbuhkan tingkat berpikir kreatif siswanya.

Di dalam kurikulum 2013 salah satu materi matematika wajib yang menekankan kreativitas dalam berpikir dan menemukan solusi dari permasalahan adalah materi bangun datar. Pada materi ini siswa dituntut untuk mengetahui bagaimana konsep dasar dalam pengerjaan masalah pada bangun datar, tentunya disini siswa belajar untuk menyelesaikan masalah mengenai bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut secara efektif. Tentunya dengan pemahaman dasar yang dimiliki siswa ini nantinya siswa akan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang erat kaitannya dengan penerapan di kehidupan sehari-hari.

Kompetensi dasar tersebut ini tentunnya dapat memfasilitasi kemampuan berpikir kreatif siswa karena berpikir kreatif merupakan kunci dari berpikir untuk merancang, memecahkan masalah, melakukan perubahan dan perbaikan serta memperoleh gagasan baru. Selain itu, dalam materi bangun datar ini akan berlanjut ke dalam bab selanjutnya terkait dengan persoalan bangun ruang dan penerapannya yang nantinya disajikan lebih kompleks dan menuntut siswa dalam pemahaman dan kreativitas dalam menyelesaikannya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun