Pandemi belum usai tetapi berbagai kegiatan masyarakat mulai berjalan seperti sedia kala, salah satunya adalah maraknya pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk siswa sekolah dasar, siswa sekolah menengah pertama, siswa sekolah menengah atas, hingga ke jenjang perguruan tinggi. Hal ini tentunya mengkhawatirkan jika dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka tersebut orang-orang di dalamnya tidak memperhatikan mengenai upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh diri masing-masing.
Siswa sekolah dasar cenderung memiliki tingkat kemawasan diri yang cukup rendah bila dibandingkan dengan siswa tingkat menengah pertama dan atas. Mereka perlu diberikan pendampingan dan pengertian mengenai pentingnya menerapkan langkah-langkah yang dapat menghindarkan diri penularan virus Covid-19.
Oleh karena itu, diadakan suatu program mengenai Edukasi Pentingnya Vaksinasi sebagai Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Sosialisasi di Masyarakat Usia Dini. Dalam pelaksanaan program ini mahasiswa bekerja sama dengan salah satu instansi pendidikan setempat yang dijadikan sebagai target pelaksanaan program. Mahasiswa secara aktif berkoordinasi dengan pihak sekolah mengenai pentingnya hal-hal yang disebutkan tadi untuk diterapkan dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
Program tersebut disambut baik oleh para siswa dan guru di sekolah. Siswa secara aktif dan antusias bertanya terkait muatan yang disampaikan. Secara umum, mereka sudah mengetahui hal dasar mengenai muatan yang disampaikan oleh mahasiswa, hanya saja perlu adanya bimbingan dan monitoring dari pihak lain agar siswa secara berkelanjutan menerapkan pola hidup sehat dan protokol kesehatan dimanapun mereka berada.
Terlihat dari hasil pemantauan yang dilakukan di beberapa sekolah di desa Margorejo sudah menerapkan 3M dengan baik. Siswa yang masuk ke sekolah wajib menggunakan masker pada saat kegiatan pembelajaran dan mencuci tangan sebelum masuk dan sesudah selesai sekolah. Menjaga jarak minimal 1 meter juga telah dilakukan di dalam ruang kelas dimana hanya 50 persen kapasitas kelas yang digunakan dan adanya sekat-sekat untuk membatasi para murid. Namun pada saat jam selesai sekolah, melakukan jaga jarak minimal 1 meter masih sulit untuk dipatuhi dan kurangnya petugas sekolah untuk mengatur jarak setiap para murid yang akan keluar sekolah.
Dengan hasil pemantauan 3M yang telah dilakukan, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masyarakat juga semakin patuh untuk melakukan 3M dimanapun sehingga keberjalanan protokol kesehatan menjadi lebih efektif dan dapat menekan penularan virus COVID-19 di masyarakat.