Mohon tunggu...
Regita Apriliani Subrata
Regita Apriliani Subrata Mohon Tunggu... Mahasiswa - ...

shut up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

No Insecure Mari Bersyukur

9 Desember 2021   22:49 Diperbarui: 9 Desember 2021   23:23 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Insecure, kata yang semakin popular saat ini. Insecure merupakan gambaran perasaan seperti gelisah atau tidak percaya diri. Rasa insecure tumbuh dari diri sendiri ataupun dari luar. Contoh insecure dari diri sendiri adalah merasa tidak percaya diri karena tingginya berbeda dengan yang lain, sedangkan insecure dari luar seperti perkataan buruk dari orang lain yang membuat seseorang tidak percaya diri.

Dalam islam, insecure adalah perasaan yang sebaiknya tidak dirasakan. Mengapa demikian? Karena Allah berfirman dalam surat At-Tin ayat 4 "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". Namun jika insecure itu sudah muncul, maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan.

1.  Berkumpul dengan orang-orang shaleh dan baik

Bertemanlah dengan orang-orang yang memberikan dampak positif bagi kita dan juga senantiasa mengingkatkan kita kepada Allah swt. Karena dalam sebuah hadis, Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam mengingatkan, "Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. 

Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap." (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

2. Sadar akan banyaknya orang yang menyayangimu

Setiap orang yang lahir adalah anugrah bagi orang sekitar terutama orang tua dan keluarga. Seburuk apapun kita dimata orang lain, pasti ada orang yang menyayangi kita apa adanya.

3. Menghargai diri sendiri

Karena sesungguhnya Allah swt telah memberikan yang terbaik diantara yang paling baik untuk hamba-Nya.  Sebagaimana dalam firman Allah surat Al-Baqarah ayat 216 "Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".Dari ayat tersebut, Allah telah menciptakan sebaik-baiknya. Allah menciptakan manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, tidak ada manusia yang sempurna.

Kita sebagai manusia hanya perlu beryukur atas apa yang Allah berikan. Sebagai manusia mengenali diri sendiri adalah hal yang wajib agar senantiasa selalu bersyukur dan jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena kamu adalah versi terbaik yang Allah berikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun