Mohon tunggu...
Regita Nur Cahyani
Regita Nur Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bimbingan Konseling

mahasiswa BK UNESA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Layanan Bimbingan Kelompok Sebagai Upaya Peningkatan Kedisiplinan Belajar Peserta Didik di Sekolah

16 Desember 2021   07:33 Diperbarui: 16 Desember 2021   07:45 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN 

Pendidikan merupakan proses mengarahkan manusia  untuk menuntun kekuatan kodrat pada diri setiap anak agar mereka mampu tumbuh dan berkembang sebagai manusia sesuai dengan kaidah moral. Dengan adanya  pendidikan, peserta didik dapat belajar tetang kedisiplinan. Dengan  tata  tertib  yang  telah  ditetapkan  oleh  pendidikan  di  sekolah,  siswa mampu  menghargai  waktu,  dan  dapat  beradaptasi  baik  dengan  lingkungan. Sekolah  merupakan  tempat  pendidikan  formal  yang  didalamnya  terdpat  aturan-aturan  yang  harus  ditaati  oleh  seluruh  komponen  sekolah  tersebut.

Dalam  mengikuti  kegiatan  belajar  di  sekolah, peserta didik  tidak  akan terlepas  dari  berbagai  peraturan  dan  tata  tertib  yang  diberlakukan di  sekolah tersebut, dan setiap peserta didik dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan  tata  tertib  yang  berlaku. Kepatuhan  dan  ketaatan  siswa  terhadap  berbagai aturan  dan  tata  tertib  yang  berlaku  di  sekolah  biasa  disebut  dengan  kedisiplinan siswa dalam belajar.

Disiplin pada hakikatnya bukan hanya kepatuhan pada norma yang dipaksakan dari luar, melainkankemampuan mengendalikan diri yang didasarkan pada keinginan  untuk menciptakan keteraturan dan ketertiban di dalam kehidupan. Lemahnya pengendalian diri pada individu peserta didik akan berdampak pada terbentuknya perilaku menyimpang,yan disebut sebagai masalah tidak disiplin dalam bentuk pelanggaran terhadap tata tertib.

Disiplin belajar siswa dapat dilihat dari kebiasaan siswa yang sering dilakukan yaitu diantaranya, siswa mampu mempergunakan waktu yang baik, memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas dan aturan yang diterapkan di sekolah. Ada beberapa penyebab lain yang menyebabkan perilaku siswa kurang baik, diantaranya yaitu kurangnya ke disiplinan belajar pada siswa serta kurangnya aturan ketegasan sekolah dalam memberikan contoh perilaku yang baik atau kurangnya pengawasan dari guru dengan mengecek tugas sekolah yang belum di kerjakan maka siswa tersebut akan rajin dan disiplin mengerjakan tugasnya, Dengan adanya kesadaran diri siswa untuk melakukan kedisiplin dalam belajar maka dapat mendapatkan hasil yang baik dan maksimal dan dalam penerapan disiplin juga memiliki keuntungan bagi siswa diantaranya yaitu hidup dengan kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya. Pembiasaan dengan lingkungan sekolah mempunyai pengaruh positif bagi siswa untuk masa depan.

Dalam hal ini peran guru sangat dibutuhkan peserta didik untuk memberikan bimbingan kelompok agar peserta didik dapat mencapai keberhasilan belajar dan dapat membentuk perilaku disiplin dalam belajar. (Juntika, 2005: 17) mengemukakan bahwa strategi lain dalam meluncurkan bimbingan dan konseling  adalah bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli. Yang menjadi sasaran pada bimbingan kelompok pada hakikatnya sama dengan sasaran dalam bimbingan pada umumnya yakni individu, dari masalah yang diperoleh melalui identifikasi siswa ternyata masih banyak siswa yang tidak disiplin dalam belajarnya. Upaya yang bisa dilakukan untuk menemukan penyebab siswa tidak disiplin dalam belajarnya kemudian mendorong siswa tersebut untuk disiplin dalam belajar, keadaan seperti ini harus segera di tanggulangi agar tidak menjadi masalah dan tidak berkepanjangan. Menentukan pilihan pada pengaruh layanan bimbingan kelompok sebagai solusi untuk menumbuhkan kembali kesadaran sisswa dengan melihat dan memperhatika pendapat dari beberapa ahli.

METODE 

Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan dengan metode penelitian kualitatif. Dengan metode penelitian kualitatif ini, pengumpulan data-data menggunakan kajian literatur. Data-data yang relevan dikumpulkan dan dikaji berasal dari berbagai sumber tertulis terutama pada jurnal, kemudian dianalisis dan disusun secara sistematis. Subyek penelitian adalah remaja yang mengalami atau korban dari tindak bullying baik secara fisik maupun psikisnya terutama pada kalangan pelajar dan menimbulkan trauma yang mendalam pada korban. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan studi kepustakaam dengan menelaah terhadap buku, literatur berupa jurnal atau prosiding,serta catatan yang relevan dan berhubungan dengan masalah yang dibahas. Kemudian mengkaji dan menganalisis data yang di dapat sehingga ditemukan kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengertian Bimbingan Kelompok

Prayitno mendefinisikan layanan bimbingan kelompok sebagai kegiatan pemberiaan informasi dalam suasana kelompok dan adanya penyusunan rencana untuk pengambilan keputusan yang tepat dengan adanya dinamika kelompok sebagai wahana untuk pencapaian tujuan kegiatan bimbingan konseling. Sedangkan Nurihsan menjelaskan layanan bimbingan kelompok sebagai usaha yang dilakukan untuk mencegah berkembangnya masalah kesulitan pada diri konseli. Isi dari kegiatan ini terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang disajikan dalam bentuk pelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun