Magelang, INFO_PAS - Di dalam suasana terkendali di Lapas Magelang, sebuah layanan identifikasi sidik jari dilakukan dengan cermat dan teliti sebagai bagian dari upaya pemenuhan identitas diri para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Dalam ruangan yang tenang namun penuh dengan kepentingan ini, petugas-petugas lapas dengan cermat melibatkan setiap WBP untuk proses identifikasi sidik jari. Layanan ini dilakukan dibawah bimbingan dan pengawasan Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Binadik). (Selasa, 26/12)
.
Proses dimulai dengan mengundang setiap WBP untuk duduk di depan perangkat identifikasi. Sebuah perangkat modern yang terkoneksi dengan sistem identifikasi sidik jari secara elektronik. Petugas dengan hati-hati menjelaskan pentingnya identifikasi sidik jari sebagai langkah yang krusial dalam pemenuhan identitas pribadi masing-masing WBP.
.
Setiap jari diletakkan dengan hati-hati di atas pemindai sidik jari, menciptakan citra digital yang unik bagi setiap individu. Suara pelan percakapan dan langkah-langkah proses identifikasi menjadi latar belakang dalam ruangan. Meskipun terdapat atmosfer kehati-hatian, namun petugas dan WBP sama-sama menyadari pentingnya langkah ini dalam memastikan keamanan dan pemenuhan identitas.
.
Proses identifikasi sidik jari bukan hanya sekadar langkah teknis, tetapi juga momen penting di mana setiap WBP secara simbolis menegaskan eksistensi mereka di dalam sistem pemasyarakatan. Identifikasi ini akan menjadi tanda yang tak tergantikan dari perjalanan mereka dalam sistem peradilan, dan pada saat yang sama, akan memudahkan pihak lapas dalam memantau dan mengelola data identitas WBP.
.
Sebagai hasil dari proses ini, sebuah database sidik jari terbentuk, menjadi dasar informasi yang akurat dan tak terbantahkan. Informasi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan administratif lapas, tetapi juga memberikan rasa aman dan keyakinan kepada WBP bahwa identitas mereka diakui dan dihormati.
.
Proses identifikasi sidik jari ini merupakan langkah konkret dalam memastikan keamanan dan keberlangsungan sistem pemasyarakatan. Lebih dari itu, proses ini menciptakan kesadaran akan identitas pribadi yang harus dipelihara dan dihormati, sehingga setiap WBP dapat melangkah menuju pembebasan dengan identitas yang jelas dan terdefinisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H